Terengganu- (Nadariau.com)– Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia mengadakan kegiatan Diskusi Ilmiah “Pelatihan Citizen Jurnalis dan Dialog kebanggsaan,” kegiatan ini mengambil tempat di Ruang Pasca Sarjana UniSZa kampus Gong Badak Terengganu pada Minggu (15/02/2020) kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Indonesia yang sedang berada di Terengganu dan juga disiarkan secara live melalui Facebook dan Instragram PPI.
Pada pelatihan Citizen Jurnalis PPI mengundang Dedi Iskamto, wartawan dan studen PhD UniSZA, sebagai narasumber. Dalam paparannya Dedi banyak menjelaskan tentang pertumbuhan citezen jurnalis yang disertai dengan pesatnya pertumbuhan teknologi informasi dimana saat ini setiap orang bisa menjadi Jurnalis melalui chanel Youtube, Instragram, Facebook, Blog dan lain-lain tetapi hal ini tidak disertai dengan kemampuan dan etika jurnalistik sehingga banyak orang yang akhirnya berhadapan dengan hukum.
“Saat ini setiap orang dengan kemudahan teknologi bisa menjadi seorang jurnalis tetapi banyak yang tidak memahami etika bagaimana menjadi jurnalis yang baik, yang objektif dan bertanggung jawab,”Papar Dedi. Sehingga diharapkan pelatihan ini mampu memberikan inspirasi untuk menjadi citizen jurnalis yang bermutu dan bertanggung jawab.
Pada Sesi dialog kebangsaan mengambil tema “Idetitas Politik dan pengelolaan Perbatasan”. Materi ini disampaikan oleh Suyito, Direktur Inspire juga Mahasiswa PhD Unisza. Dalam materinya Suyito banyak menyampaikan hasil penelitiannya tentang kondisi di perbatasan dimana banyak sekali kekurangan dan perlu perhatian lebih dari pemerintah karena perbatasan adalah teras dari negara dan diharapkan bukan hanya pembangunan fisik tapi pembanguan jiwa serta peningkatan kapasitas manusia sehingga mampu bersaing dengan negara tetangga.
Sekretaris Umum PPI UniSZA M. Denni menyampakan bahwa sesi sharing dan diskusi seperti sudah menjadi agenda rutin PPI UniSZA yang belum lama terbentuk. Ia mengharapkan dengan adanya kegiatan ini akan memancing minat para Pelajar Indonesia di UniSZA untuk aktif dan mendapatkan ilmu selain dari kelas kuliah.
“Kita berharap agar kegiatan seperti ini terus berlanjut demi kebersamaan dan peningkatkan kapasitas pelajar Indonesia di Malaysia”, Tutup Deni.