Tambah Modal Usaha
Pekanbaru (Nadariau.com) – Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Riau didorong agar memanfaatkan pinjaman kredit ke Bank Riau Kepri. Dengan begitu, tidak ada lagi keluhan dari pelaku UMKM kesulitan lagi memperoleh modal usaha.
“Enggak ada soal kalau masalah biaya. Kita punya BRK. Untuk pembiayaan,” kata Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman kepada awak media, Selasa (17/01/2017).
Karna, menurut Andi, di awal tahun Pemprov Riau sudah sepakat agar keuangan inklusif diberdayakan ke masyarakat untuk membantu masalah keuangan pelaku usaha di berbagai sektor dengan suku bunga yang murah.
Selain itu, Hal tersebut juga sudah diintruksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, agar pemerintah bisa memberikan subsidi yang lebih besar lagi kepada pelaku UMKM agar beban kredit lebih kecil.
Mengenai masalah dukungan modal, tambah Andi Rachman, dengan adanya upaya seperti ini, maka peluang bagi UMKM terbuka lebar untuk dapat dukungan tambahan modal dari perbankan daerah. Diharapkan, hal seperti ini akan membuat pelaku usaha itu lebih aktif untuk mengambil peluang tersebut.
Berita sebelumnya, Pemprov Riau mendorong agar Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri harus memberikan kemudahan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Riau, dalam melakukan pinjaman kredit untuk menunjang perekonomian, khususnya sektor rill.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, kemudahan sistem yang dilakukan Bank Riau Kepri (BRK) untuk kedua sektor tersebut akan memberikan stimulus pergerakan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Selama ini, para pelaku UMKM di Riau acap kali mengeluhkan soal tambahan modal untuk membangun dan mengembangkan usaha. Misalnya saja, kemudahan yang diberikan yakni dalam permohonan kredit termasuk kepada nasabah lainnya.
Pemprov Riau meyakini pergerakan sektor rill dengan dikucurkan kredit oleh BRK akan memberikan ketahanan bahkan peningkatan perekonomian masyarakat.
Bank Riau Kepri selama ini sudah banyak serap uang, karena kas daerah ditabung di perbankan itu. Selain fresh money juga diraup dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Artinya akan banyak rupiah yang bisa dimanfaatkan oleh Bank Riau Kepri untuk menyalurkan kredit ke masyarakat.
Keuntungannya tentu saja berbanding lurus dengan jumlah kredit yang disalurkan perbankan.
“Kami sangat mendorong BRK untuk bisa jemput bola, dan memanfaatkan DPK,” katanya.
Pengukuran ekonomi masyarakat jelas bisa diukur dengan bertambahnya nasabah UMKM yang melakukan pinjaman modal usahanya di BRK.
Pemprov Riau juga meyakini bahwa jumlah UMKM yang menggunakan jasa BRK dalam penguatan modal, akan membuat usaha mikro tersebut tumbuh dan berkembang.
Sepak terjang BRK tentu saja tidak hanya sebatas itu. Hal lain pun bisa dilakukan yakni dengan cara memberikan bimbingan, sebagai jasa fasilitator untuk membantu melakukan pemasaran terhadap produk UMKM nasabahnya.
Sementara peran Pemprov Riau sendiri akan menjadi wadah untuk membuka pasar. Fasilitas tersebut jika berjalan sinergi, diyakini akan mampu mendongkrak pertumbuban ekonomi masyarakat Riau secara keseluruhan.(sny)