KUANSING (NadaRiau.com)- Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terkesan halangi pengungkapan dalang dibalik praktek jual beli Lebaran Kerja Siswa (LKS) di sekolah sekolah yang ada di Kuansing. Hal itu terlihat dari cara Disdik Kuansing memanggil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS) untuk membatalkan aksi untuk menyuarakan hal tersebut, tepat H-1 aksi dilakukan.
Seperti diketahui, BEM UNIKS akan menggelar aksi menggelar aksi demo pada hari ini Rabu 12/02/2025. Hal itu dibuktikan dengan surat pemberitahuan aksi yang sudah dimasukkan ke Polres Kuansing semenjak tanggal 10 kemarin. Bahkan rencana aksi tersebut sudah di muat di beberapa media di kuansing.
Namun, aksi demo untuk mengungkap dalang dibalik praktek jual beli LKS tersebut harus pupus setelah Dinas Pendidikan berupaya menghalangi hal tersebut dengan memanggil BEM unik untuk mediasi membatalkan aksi tepat sehari sebelum aksi di mulai.
Terungkapnya pemanggilan dan pembatalan aksi tersebut setelah NadaRiau.Com mengkonfirmasi hal tersebut langsung kepada Ari Juliandi selalu Presiden Mahasiswa (Presma) Uniks.
Saat di konfirmasi, Ari tidak menampik dirinya dan beberapa pengurus BEM uniks dipanggil pihak Dinas Pendidikan sehari sebelum jadwal aksi. Pemanggilan tersebut dengan dalih audiensi terkait permasalahan tersebut.
“Iya bang, kemari kami dipanggil untuk audiensi, dan sepakat aksi batal dengan adanya kesepakatan yang di buat setelah audiensi,” Jelas Presma Uniks tersebut.
Terpisah, Sekretaris Disdik Kuansing Zul Maswan saat dikonfirmasi terkait hal tersebut membenarkan adanya pertemuan pihak Dinas dan pengurus BEM Uniks pada Selasa (11/02/2025) dikantor Dinas Pendidikan.
Saat ditanya hasil kesepakatan dari pembahasan antara pighak Dinas dan BEM Uniks, Zul Maswan terkesan enggan memberitahu hasil kesepakatan tersebut dengan dali dirinya tengah sedang mengendarai mobilnya.
“Iya kemarin ada pertemuan itu, hasilnya nantik, nantik saya kirim, saya lagi nyetir.” jawabnya singkat.
Namun setelah di tunggu, bahkan di konfirmasi ulang terkait hal tersebut dan terkait praktek jual beli LKS itu, hingga berita ini di terbitkan, yang bersangkutan belum juga memberikan jawaban. (DONI)