Bandung (Nadariau.com) – Dosen dan mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Telkom melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) bertajuk “Pelatihan Literasi Digital Ramah Anak: Pencegahan Konten Dewasa bagi Anak RA Anak Bertaqwa Bandung”, Senin (3/11/2025).Acara yang berlangsung di Aula Masjid At-Taqwa ini bertujuan memberikan edukasi kepada orang tua dan pendidik tentang pentingnya penggunaan teknologi digital secara bijak bagi anak usia dini sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dengan doa bersama. Acara dibuka oleh Kepala Sekolah RA Anak Bertaqwa, Ibu Ria Ridhayanti, dilanjutkan sambutan dari perwakilan Telkom University, Ibu Syfa Nur Lathifah.
Dalam sesi pengantar bertajuk “Anak dan Dunia Digital”, para peserta diajak memahami fenomena bahwa anak-anak masa kini sangat akrab dengan gawai dan dunia digital. Oleh karena itu, peran orang tua muslim tidak hanya sebatas membatasi, tetapi juga mengarahkan anak agar menggunakan teknologi secara beradab dan berlandaskan iman.
Pada sesi pertama, Ibu Safara dari Telkom University memaparkan materi tentang pengaturan penggunaan gadget yang bijak. Melalui demonstrasi aplikasi Google Family Link dan YouTube Kids, peserta diajarkan cara mengatur waktu penggunaan, memantau aktivitas digital anak, dan menjaga keamanan konten. Diskusi interaktif pun berlangsung hangat, membahas kapan waktu terbaik anak boleh menggunakan gadget serta penerapan adab Islami seperti berdoa sebelum bermain, tidak menggunakan HP saat makan, dan mengutamakan salat.
Sesi berikutnya menampilkan berbagai aplikasi edukatif dan Islami yang cocok bagi anak usia taman kanak-kanak, seperti Marbel Belajar, Sago Mini World, Muslim Kids Series, dan Little Muslim.
Melalui demonstrasi ringan, peserta diperlihatkan bagaimana aplikasi tersebut dapat mendukung perkembangan kognitif, motorik, serta pembentukan karakter anak sesuai ajaran Islam.
Sebagai bagian dari kegiatan reflektif, peserta mengikuti sesi interaktif melalui platform Mentimeter dengan tema “Apa kesepakatan yang biasa diterapkan di rumah agar anak boleh bermain gadget?”.
Dari hasil refleksi, muncul berbagai praktik positif yang sudah diterapkan keluarga peserta, antara lain:Prioritas kewajiban sebelum gadget – Anak hanya boleh bermain setelah belajar, mengaji, membantu orang tua, atau menunaikan salat lima waktu.
Pembatasan waktu dan jadwal – Orang tua menetapkan waktu bermain gadget di hari tertentu dengan durasi 30 menit–1 jam, dan melarang penggunaan setelah pukul 21.00 malam.
Penanaman nilai Islami – Anak diajak berdoa sebelum menggunakan gadget dan diarahkan menjauhi konten tidak bermanfaat seperti YouTube Shorts.Kesepakatan dua arah – Aturan dibuat bersama anak untuk menumbuhkan tanggung jawab dan kesadaran digital yang sehat. Hasil refleksi menunjukkan semakin tingginya kesadaran orang tua dalam mendampingi anak menggunakan teknologi, bukan sekadar membatasi, tetapi juga mendidik agar anak beradab dan beriman dalam berteknologi.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memohon agar anak-anak selalu dijaga oleh Allah SWT dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Dalam pesan penutupnya, narasumber menegaskan, “Teknologi dapat menjadi jalan kebaikan apabila diarahkan dengan iman dan adab yang benar.”
Melalui kegiatan Abdimas ini, Telkom University berharap para orang tua dan pendidik semakin bijak dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran serta pembentuk karakter Islami bagi anak-anak sejak usia dini.


