KUANSING (NadaRiau.Com)-Rencana aksi Demo Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS) untuk mengungkap praktek jual beli LKS dikalangan sekolah di kuansing batal sebelum aksi di mulai. Pembatalan aksi tersebut setelah BEM UNIKS dipanggil Dinas pendidikan dengan dalih audiensi.
Hal itu disampaikan Ari, Presiden Mahasiswa (Presma) UNIKS saat dikonfirmasi NadaRiau.Com Rabu, 12 Februari 2025. Dikatakan Ari, pihaknya di panggil pihak dinas Pendidikan untuk melakukan pertemuan, pemanggilan itu pasca surat aksi demo yang mereka masukan ke polres kuansing beberapa waktu lalu.
“Iya bang, batal kemarin kami dipanggil Dinas Pendidikan untuk audiensi, jadi aksi kita batal untuk sementara berdasarkan hasil kesepatan dalam audiensi kemarin,” ungkap Ari sat dikonfirmasi melalui sambungan telpon.
Alasan batalnya aksi, Presma Uniks tersebut hanya mengatakan, berdasarkan hasil audiensi pihak Disdik dan kepala sekolah sepakat untuk membuat surat edaran larangan memperjualbelikan LKS, pungutan kepada kepada kalangan siswa di sekolah.
“Batal karna sudah sepakat tidak ada lagi jual beli LKS, Dinas pendidikan membuat surat edaran larangan jual beli LKS dan pungutan lainnya ke siswa, kalau terjadi lagi disutu kita demo habis habisan,” jelas Ari
Saat ditanya apakah pada saat audiensi tersebut pihak Dinas Pendidikan memanggil seluruh kepala sekolah SMP dan SD di Kuansing, ia mengatakan pihak sekolah hanya memanggil berberapa kepala sekolah salah satunya kepala sekolah SMP 1 taluk Kuantan.
“Dihadiri perwakilan aja bang, kepala sekolah SMP yang bersangkutan aja, disitu ada Disdik, dan beberapa kepala sekolah, pihak kepolisian dan kami BEM Unik, hasil kesepakatan itu kita batal aksi bang,” singkatnya
Ari juga mengatakan, selama ini memang ada praktek jual beli LKS di kalangan kalangan sekolah di Kabupaten Kuantan Singingi, meskipun surat edaran sudah di keluarkan disdik semenjak tahun 2022 lalu.
“Kalau Dinas gak mengakui bang, cuman kepala sekolah mengakuii selama ini ada jual beli LKS itu. Untuk kedepanya tidak ada lagi sesuai dengan kesepakatan bersama kemarin,” tutup Ari (DONI)