Pekanbaru (Nadariau.com) Korps Alumni Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (KA-FoSSEI) pada Sabtu dan Ahad (18 & 19 Desember 2021) telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) VIII. Kegiatan ini diselenggarakan di Café dan Resto “Rest for Sure”, Cinere, Depok, Jawa Barat yang merupakan Sekretariat Pusat KA-FoSSEI. Kegiatan diselenggarakan melalui hybrid daring dengan streaming melalui Youtube, Instagram KA-FoSSEI dan platform Zoom.
Organisasi ini dimotori oleh alumni-alumni dari anggota yang terdaftar aktif di Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), alumni dari Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI)/Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ)/Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang pernah terdaftar sebagai anggota FoSSEI, peserta Kongres Kelompok Studi Ekonomi Islam (KoKASEI) dan para pendiri KSEI pendiri FoSSEI.
Musyawarah Nasional VIII ini mengusung tema “Muda Berkarya untuk Kemajuan Bangsa”. Dalam acara sambutan yang diselenggarakan pada hari Sabtu (18/12), para peserta mendapatkan pesan dari beberapa tokoh diantaranya dari Dr. Yuslam Fauzi, SE. MBA selaku Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Ventje Rahardjo selaku Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Zaki Mansour sebagai Direktur Islamic Development Bank (IsDB) yang berkantor pusat di Saudi Arabia.
Acara dilanjutkan dengan podcast dari Prof. Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA., CA., Ak selaku Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Ir. Adiwarman Azwar Karim, MBA., MAEP selaku Tokoh Ekonomi Syariah serta sebagai Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia, dan Iggi Haruman Achsien, MBA selaku Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Komisaris Independen PT Pertamina (Persero).
Sebagai bagian dari rangkaian acara MUNAS, KA-FoSSEI mengumumkan penghargaan “Anugerah Pengabdian Terbaik Tahun 2021” kepada dua tokoh, yaitu Dr. Mulya Effendi Siregar dan Ir. Adiwarman Azwar Karim, MBA., MAEP. Kedua tokoh ini dinilai memenuhi kriteria pengabdian konsisten dalam jangka panjang selama 25 tahun atau lebih dan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ekonomi Islam di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Dr. Mulya Effendi Siregar, lahir di Jakarta 14 Maret 1957 dengan riwayat pendidikan Sosial Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Master degree Agricultural Economics dari Ohio State University, Doctor of Philosophy (PhD) Consumer Economics dari Ohio State University. Beliau memiliki riwayat sebagai Member of Advisory Council pada Badan Wakaf Indonesia, Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan, Komisaris Utama PT Bank Syariah Mandiri, Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia, Direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Beliau sangat aktif berperan dalam berbagai kegiatan edukasi ekonomi syariah terutama pada tataran kampus, bahkan beliau bersedia sebagai penasehat pada kelompok studi ekonomi Islam di kampus.
Selanjutnya, Ir. Adiwarman Azwar Karim, MBA., MAEP, lahir di Jakarta, 29 Juni 1963 dengan riwayat pendidikan Insinyur Agricultural Economics dari Institut Pertanian Bogor, Master dari European University Belgium pada Bidang Administrasi Bisnis, Master dari Boston University Amerika Bidang Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi. Beliau memiliki riwayat sebagai Wakil Presiden Muamalat Institute, Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia, Komisaris Independen Bank Sahabat Sampoerna, Pendiri KARIM Consulting Indonesia, Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia, dan Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia. Beliau juga sangat aktif berperan dalam berbagai kegiatan edukasi ekonomi syariah dengan berkeliling ke berbagai kampus untuk mensyiarkan ekonomi Islam.
Pada perhelatan di hari berikutnya, Minggu (19/12), dilakukan pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KA-FoSSEI serta menetapkan mekanisme untuk kepengurusan berikutnya. Diantaranya dengan menetapkan 9 (sembilan) orang sebagai Tim Formatur. Selanjutnya Tim Formatur bermusyawarah dan menunjuk saudara Sidiq Haryono sebagai Ketua Umum Majelis Pimpinan Pusat (MPP) KA-FoSSEI Periode 2021-2023.
Sidiq, Ketua Umum terpilih, begitu dia akrab dipanggil, sebelumnya merupakan pendiri FoSSEI dan pernah menjabat sebagai salah satu ketua MPP KA-FoSSEI pada periode 2019-2021. Beliau sekaligus pemilik dari Café dan Resto “Rest for Sure”, Cinere, Depok, Jawa Barat yang merupakan Sekretariat Pusat KA-FoSSEI.
Atas prestasi dan dedikasi yang ia torehkan selama kepemimpinan sebelumnya membuat ia terpilih menahkodai organisasi ekonomi syariah terbesar di Indonesia ini. Sidiq Haryono menggantikan Akhmad Akbar Susamto, PhD yang sebelumnya menjabat 2 (dua) periode sebagai Ketua Umum KA-FoSSEI dari tahun 2017 hingga tahun 2021 yang telah habis masa pengabdiannya.
Beberapa nama yang ditetapkan dalam Munas sebagai Tim Formatur terdiri dari 9 (sembilan) orang adalah Sidiq Haryono, Achmad Iqbal, Djihadul Mabarok, Achmad Fauzi Nur, Abdul Ghofur, Herlas Juniar, Krishna Adityangga, Hafid Koesmahendra, dan Bayu Arie Fianto. Tim Formatur inilah yang selanjutnya akan meramu kepengurusan KA-FoSSEI berikutnya.
Ketua Panitia MUNAS KA-FoSSEI VIII Tahun 2021, Yogashwara Vidyan, CPA, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan MUNAS ini merupakan bagian dari implementasi 3 (tiga) core values KA-FoSSEI yaitu Ukhuwah, Dakwah, dan Ilmiah “Merajut Ukhuwah dalam Dakwah Bernuansa Ilmiah”. Dalam setiap kegiatan KA-FoSSEI, core values tersebut harus tercermin. Keterlibatan berbagai pihak termasuk keterlibatan generasi penerus KA-FoSSEI (FoSSEI), keterlibatan angkatan senior dan junior di KA-FoSSEI, kerja sama dengan lembaga-lembaga yang terkait pada ekosistem syariah baik tingkat nasional maupun internasional, kolaborasi dengan berbagai mitra strategis merupakan langkah yang perlu dilakukan oleh KA-FoSSEI. (rls)