Beijing (Nadariau.com) – Hubungan China-Amerika Serikat (AS) kian “memanas”. Dilaporkan, Beijing bersiap untuk mengerahkan dua kapal induk ke lepas pantai Taiwan, di tengah ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS). Dikhawatirkan, kedua pihak diambang Perang Dingin baru.
Diberitakan, kapal Liaoning dan Shandong saat ini (27/5/2020) terlibat dalam pelatihan kesiapan tempur di Teluk Bohai yang dikontrol ketat, di Laut Kuning.
Menurut laporan media pemerintah China, Global Times, kedua kapal tempur raksasa itu selanjutnya akan bergabung dengan latihan perang invasi di dekat Pulau Pratas.
Hal ini akan jadi yang pertama kali bagi China untuk mengerahkan dua kapal induk sekaligus. Sementara itu, langkah ini memicu kekhawatiran di pihak Taiwan akan kemungkinan invasi ke pulau Pratas, yang kemudian dapat digunakan sebagai titik pementasan untuk serangan di daratan Taiwan.
Manuver ini dilakukan Beijing setelah mengancam akan menyatukan kembali Taiwan dengan China ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan dia bisa memutuskan seluruh hubungan Amerika dengan China.
Beberapa waktu lalu, ketegangan telah memanas antara AS dan China tentang asal-usul virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi global.
AS mengatakan pada Jumat pekan lalu bahwa mereka akan melarang perdagangan dengan 33 perusahaan China.
Namun, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa tindakan AS itu akan berisiko pecahnya Perang Dingin baru. Selain itu, dia menolak tuduhan pihak AS bahwa Beijing berbohong terkait penanganannya terhadap pandemi Covid-19. Bahkan, dia menegaskan bahwa Beijing terbuka untuk upaya internasional dalam menemukan sumber pandemi Covid-19.
Sebuah laporan baru dari Council on Foreign Relations, sebuah lembaga think tank AS, mengatakan latihan perang bisa mengambil risiko konfrontasi militer di Laut China Selatan yang melibatkan Amerika Serikat dan China.
“Yang bisa meningkat secara signifikan dalam 18 bulan ke depan,” bunyi laporan tersebut.
Merebut pulau-pulau terpencil akan mewakili eskalasi permusuhan yang serius dan dapat menyeret AS yang berkomitmen membela Taiwan. (sindonews/nrc)