Pekanbaru (Nadariau.com) – Kepala Sekolah (Kepsek) yang terlibat Pungutan Liar (Pungli) akan di mutasi. Bisa jadi Kepsek tersebut akan dikembalikan menjadi guru biasa dan atau dipindahkan ke sekolah lain.
Sejak beberapa tahun ini Pungli tidak dibenarkan disekolah. Karena biaya sekolah sudah didanai melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bersumber dari anggaran pusat dan APBN.
Meski demikian, pihak sekolah tetap melakukan Pungli dengan seribu cara dan seribu alasan. Sehingga menyebabkan kegelisahan dikalangan orang tua murid, bahkan ada yang melaporkanya kepada pihak terkait dan anggota dewan.
“Kita menyambut baik terkait rencana Pemko Pekanbaru untuk memutasi Kepsek yang terlibat Pungli. Karena tidak perlu lagi untuk dipertahankan, jika tidak bisa menjalankan roda pendidikan dengan baik dan dapat merusak citra kepala daerah,” kata Ketua Komisi III DPRD kota Pekanbaru, Zulfan Hafis, Senin (15/01/2018).
Diharapkan isu mutasi ini jangan sampai untuk menyenangkan hati pihak pihak tertentu, untuk kepentingan sesuatu yang menguntungkan oleh pihak terkait. Tetapi mutasi Kepsek yang bermasalah sudah harus dilakukan.
Menurut politisi Nasdem ini juga menghimbau, agar pihak pemerintah kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik), harus memperhatikan betul bobot bibit kualiatas seoarang calon kepala sekolah yang akan diberikan amanah.
“Yang melakukan pungli-pungli itu bagi saya tidak ada ampunnya. Karena tidak ada alasan untuk sumbangan biaya beli kursi dan segala macamnya, karena sudah dibiaya operasional sekolah sudah dibiayai negara,” tegas Zulfan.
Seperti berita sebelumnya, usai lakukan mutasi 228 pejabat, dalam waktu dekat kabarnya akan ada pejabat lain yang dimutasi, termasuk kepala sekolah.
Kadisdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyebut dalam mutasi nanti tidak menutup kemungkinan beberapa kepala sekolah akan menjadi guru biasa. Kemudian ada juga yang menjadi pengawas.
“Kepala Sekolah yang memiliki kinerja bagus bakal dipromosikan menjadi pengawas sekolah. Bagi yang kinerjanya rendah akan dikembalikan jadi guru biasa,” kata Jamal. (dra)