Kampar (Nadariau.com)- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, melalui Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata, David Hendra, SPi menekankan hingga kini hanya dua titik yang menjadi sumber retribusi daerah.
Dirinya mengungkapkan, dari sekian banyaknya pariwisata yang sering dikunjungi masyarakat, baru dua titik yang telah menyetor ke kas daerah sebagai PAD Pariwisata.
“Hanya Candi Muara Takus dan Danau Rusa di Kecamatan XIII Koto Kampar saja, lainnya tidak ada”, sebutnya, kepada Nadariau.com, saat dijumpai di Jalan A. Yani, Kec. Bangkinang Kota, Selasa 2 Maret 2021.
Sejauh ini, potensi pariwisata yang ada di desa-desa hanya menjadi PAD desa. Selain itu Juga diperlukan pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), ini merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisataan di daerahnya.
“Keberadaan Pokdarwis tersebut perlu terus didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dalam turut menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata, kesadaran masyarakat kita itu kurang terkait hal ini,” beber David Hendra.
Di sisi lain, Industri pariwisata Kabupaten Kampar juga mmberikan peluang kerja yang cukup luas bagi masyarakat. Potensi tersebut kini tengah digarap serius oleh pemerintah.
“Selain membuka peluang kerja sebanyak-banyaknya, pengembangan pariwisata juga bisa berefek positif bagi sektor lain seperti berdampak pada sektor pertanian, perikanan dan perkebunan serta beberapa sektor ril lainnya sekaligus,” tutur David.
Bagi David, sebagai pendukung industri pariwisata, dibutuhkan maskot yang bisa dijual sebagai souvenir. Maskot Kabupaten Kampar yang bisa dibuat sebagai souvenir yang akan menjadi oleh-oleh bagi orang yang berkunjung ke Kampar ialah souvenir Candi Muara Takus, Rumah Lontiok dan Masjid Jami’ di Air Tiris. (DW)
