Sabtu, Juni 14, 2025
BerandaKepriKetua Yayasan BP3KR: Marwah Provinsi Kepulauan Riau Mulai Terpecah, Saatnya Kembali ke...

Ketua Yayasan BP3KR: Marwah Provinsi Kepulauan Riau Mulai Terpecah, Saatnya Kembali ke Akar Perjuangan

TANJUNGPINANG, Nadariau.com – Dalam momentum peringatan Hari Marwah Provinsi Kepulauan Riau, Ketua Umum Yayasan Badan Pengkajian dan Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR), H. Huzrin Hood, menyampaikan pidato yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan refleksi mendalam terhadap arah pembangunan dan semangat kebersamaan yang dahulu menjadi tonggak berdirinya provinsi ini.

Melalui pidato berjudul “Marwah yang Terpecah”, Huzrin menyoroti tanda-tanda pergeseran nilai dan tujuan perjuangan yang pernah diperjuangkan bersama. Ia menyatakan bahwa marwah sebagai simbol kehormatan, harga diri, dan martabat masyarakat Melayu kini mulai mengalami keretakan akibat berbagai persoalan ketimpangan, pengabaian terhadap amanah, serta dominasi kepentingan pribadi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

“Kita harus jujur, marwah yang dulu kita perjuangkan bersama kini mulai retak bahkan terpecah. Ketika janji dilupakan dan amanah ditinggalkan, maka tak heran jika rakyat merasa tidak lagi terlindungi di bawah payung yang dulu kita banggakan bersama,” ujar Huzrin dalam pidatonya yang disampaikan di Tanjungpinang, Kamis (15/05)

Dalam pidatonya, ia menyinggung masih banyaknya keluhan rakyat, mulai dari infrastruktur yang belum merata, pelayanan publik yang lambat, hingga keterlambatan pembangunan di pulau-pulau terluar. Huzrin juga menyoroti adanya gaya hidup mewah segelintir elite yang justru bertolak belakang dengan semangat perjuangan para pendiri provinsi.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perjuangan membentuk Provinsi Kepulauan Riau dahulu bukan semata-mata demi status administratif, melainkan merupakan perwujudan dari semangat marwah untuk menjadi tuan di negeri sendiri.

“Marwah bukan untuk dikenang di atas panggung, tetapi untuk ditegakkan dalam keadilan dan keberpihakan,” tegasnya.

Huzrin kemudian mengajak seluruh pemimpin daerah, tokoh masyarakat, serta generasi muda untuk kembali menumbuhkan semangat perjuangan yang berpijak pada kejujuran, keadilan, dan kepedulian terhadap rakyat. Ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan marwah sebagai kekuatan moral dan budaya dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan.

“Jika benar marwah kita telah terpecah, maka inilah saatnya kita kembali ke akar. Kita rangkai serpihannya, kita satukan kembali tekad dan harapan,” tutupnya.
Peringatan Hari Marwah tahun ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk memperkuat kembali fondasi moral dan integritas dalam membangun Kepulauan Riau yang bermartabat dan berkeadilan.

Sementara itu, Asisten 1 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, T.S. Arif Fadillah mengatakan hari Marwah adalah bagian yang tidak terpisah dari Provinsi Kepulauan Riau.

“Kami sangat-sangat berterima kasih kepada para pejuang sehingga terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau, tentunya masukan dari semuanya untuk Pemerintah daerah sebagai koreksi dan perbaikan untuk bersama membangun provinsi yang kita cintai ini,”jelasnya.

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer