Pekanbaru (Nadariau.com) – Polsek Payung Sekaki, diduga melepaskan belasan orang pemuda diduga anggota geng motor yang membawa senjata tanjam jenis samurai serta jenis sajam lainnya, Minggu (09/12/2024) dinihari kemaren.
Informasi dilapangan mengatakan bahwa penangkapan berawal saat anggota Samapta Polda Riau melakukan patroli perintis presisi di wilayah Kota Pekanbaru, Minggu (09/12/2024) dinihari.
Pada saat melintas di Jalan Arengka, anggota Samapta Polda Riau mendapat informasi bahwa ada puluhan diduga anggota geng motor membuat keributan dijalanan.
Mendapat informasi tersebut anggota Samapta Polda Riau langsung meluncur ke TKP dan berhasil mengamankan belasan pemuda yang diduga anggota geng motor.
Dari tangan para pemuda tersebut, petugas berhasil mengamankan 2 tongkat bisbol, 2 sajam jenis celurit serta Samurai serta senjata tajam jenis lainnya.
Selanjutnya, anggota Samapta Polda Riau menyerahkan belasan pemuda tersebut ke Polsek Payung Sekaki guna pengusutan lebih lanjut.
Namun setelah belasan pemuda tersebut dibawa ke Polsek Payung Sekaki, pemuda-pemuda diduga kelompok geng motor tersebut Payung Sekaki melepaskan kembali dengan alasan tidak tahu permasalahannya.
Polsek Payung Sekaki memanggil orangtua masing-masing pemuda tersebut sambil menandatangani surat perjanjian, namun untuk Sajam tetap disita pihak kepolisian.
Saat dikonfirmasi ke Kanit Reskrim Polsek Payung Sekaki, IPDA Irfan Siswanto membantah melepaskan kembali belasan pria diduga geng motor itu.
“Bukan kita lepaskan, tapi dipulangkan dan dikembalikan kepada orangtuanya masing-masing,” ujar IPDA Irfan kepada wartwan, Selasa (10/12/2024).
Lanjut IPDA Irfan, saat penyerahan belasan pemuda ke Polsek Payung Sekaki, Petugas dari Reskrim tidak berada di Mapolsek karena menyelidiki kasus penggelapan mobil.
“Waktu itu tim kami tidak di Mapolsek dan ke lokasi penggelapan mobil. Saat kami interogasi mereka tidak saling kenal,” jelas IPDA Irfan.
IPDA Irfan juga mengatakan kalau lokasi penangkapan pemuda tersebut bukan di wilayah hukum mereka. Penangkapannya dilakukan di Garuda Sakti, Kubang dan Kualu.
“Lokasi penangkapan itu bukan wilayah hukum kami. Samapta tiba-tiba menyerahkan sekelompok pemuda tersebut lalu pergi tanpa penjelasan,” ungkap IPDA Irfan.
“Kami hanya bisa mengedukasi mereka dan kami kembalikan mereka ke orangtuanya. Kalau Sajam tetap kita sita,” tambahnya.
IPDA Irfan juga mengatakan Samapta Polda hanya memberikan dan mengantarkan sekelompok pemuda tersebut tanpa adanya penjelasan.
“Kami bingung tak tau jalan ceritanya, tiba tiba diserahkan ke kami dan mereka pergi saja. Itu buka geng motor dan mereka tidak saling kenal,” pungkasnya.(sony)