Kuansing (NadaRiau.com) – Berdalih kegiatan Studi Banding, Kepala Desa Jalur Patah, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Fharizal, diduga selewengkan anggaran Ketahanan Pangan sebesar 90 juta Rupiah untuk kegiatan jalan jalan.
Hal tersebut di ungkap salah seorang masyarakat desa Jalur Patah beberapa waktu lalu. Dikatakannya, anggaran kegiatan Ketahan Pangan tersebut seharusnya di manfaatkan untuk peningkatan masyarakat Desa.
Namun untuk di desa tersebut anggaran sebesar 90 juta Rupiah itu malah digunakan untuk kegiatan lain yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Anggaran tersebut dipergunakan Kepala Desa Jalur Patah untuk membawa kader dan pengurus desa melakukan perjalanan ke Lampung dengan dalih studi banding.
“Harusnya, dana itu digunakan untuk kepentingan desa sesuai la dengan kegunaanya meningkatkan ketahanan pangan. Ini tidak, anggaran itu di gunakan untuk jalan jaoan, katanya bimtek. Kan tidak sesuai dengan dengan program ketahanan pangan,” ujar pria yang rnggan di sebutkan namanya tersebut.
Tidak hanya itu, dugaan penyelewengn juga muncul dari beberapa sumber peruntukan anggaran yang bersumber dari dana Desa tersebut. Seperti uang untuk kegiatan PKK, BKMT, dan dana stunting yang dipegang bukan bendahara Desa.
“Seluruh uang PKK, BKMT, dan stunting dipegang langsung oleh istri Kades,” jelas sumber tersebut.
Bahkan kejanggalan kejanggalan lain, seperti
Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diduga tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.” Dia (Fharizal) diduga menyuruh salah seorang dari Benai untuk membuat RAB itu, dan RAB itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ungkapnya
Hingga berita ini di terbitkan, Fharizal selalu kepala Desa Jalur patah saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp dan panggilan telpon, belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan dirinya menyeleweng kan anggagan ketahanan pangan tersebut. (DONI)