Pekanbaru (Nadariau.com) Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu ekonomi dan bisnis Indonesia atau ADPEBI bulan September ini meluncurkan tiga jurna ilmiah internasional yakni; Adpebi International Journal of Business and Social Science (AIJBS), Husnayaian Business Review (HBR) dan Internasional Journal of Islamic Business and Management Review (IJIBMR) ketiga jurnal ilmiah tersebut diluncurkan dalam waktu yang hampir bersamaan yakni mulai bulan agustus dan september 2021.
Ketua ADPEDI Dedi Iskamto kepada NadaRiau.com menyatakan bahwa peluncuran ketiga Jurnal Ilmiah tersebut adalah untuk memenuhi aspirasi anggota ADPEDI untuk mempublikasi hasil penelitian mereka. “Selama ini anggota Apebi dihadapi permasalahan publikasi jurnal khususnya jurnal yang berbasis internasional. “’Banyak anggota Adpebi dan para dosen kesulitan untuk mempublikasikan jurnal mereka khususnya pada jurnal yang berbasis internasional karena mempunyai nilai KUM yang lebih tinggi”, tutur Dedi, yang merupakan sarjana ekonomi alumni FEB Universitas Indonesia Jakarta.
Selain itu ditambahkan juga kenapa ADPEBI meluncurkan tiga jurnal sekaligus, hal ini tidak lepas dari peran serta aktif anggota adpebi dalam memfasilitas penerbitan mulai dari kerelaan menjadi Editor, reviewer, menyedikan sarana publikasi, penyewaan bandwidth, penggadaan fasilita DOI dan lain-lain. Ketiga jurna itu sendiri memiliki karekteristik yang berbeda walaupun agak mirip, misal jurnal HBR adalah jurnal dengan basic ilmu bisnis murni, lalu jurnal IJIBMR merupakan jurnal dengan penekanan pada islamic bisnis yang sekarang sedang tumbuh di indonesia, lalu jurnal AIJBS adalah jurnal bisnis yang mendekatkan diri kepada dunia sosial sains.
Dengan adanya ketiga jurnal tersebut maka penulis dapat menerbitkan jurnal secara penuh dua belas bulan, jadi setiap bulan akan selalu ada jurnal yang menampung publikasi para dosen seluruh Indonesia.
AIJBS terbit empat kali dalam setahun yakni Januari, April, Juli dan Oktober sedangkan, HBR terbit pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November, serta IJIBMR terbit pada bulan Maret, Juni, September dan Desember, jadi prakti setiap bulan penulis dapat memasukan paper mereka pada jurnal Adpebi.
Ketika ditanya kenapa tidak menerbitkan satu jurnal saja yang publish setiap bulan, menurut Dedi hal itu didasarkan pada masukan anggota Adpebi agar memiliki pilihan yang banyak sehingga ketika publikasi akan memiliki nilai didepan penilai karena terdiri dari berbagai jurnal.
Ditambahkan Dedi, bahwa target utama jurnal ini adalah untuk mencapai indeks internasional bereputasi seperti Scopus atau WoS, karena itu adalah standar tertinggi dalam indeksasi dunia jurnal. “Tujuan kita adalah jurnal kita dapat mencapai indeks internsional bereputasi seperti scopus atau wos, walau itu tidak mudah tetapi dengan bimbingan para pakar jurnal yang sudah memiliki reputasi internasional maka cita-cita itu dapat dicapai, tapi dalam jangka pendek akreditasi tingkat nasinal seperti Sinta juga akan dipersiapkan,”Ungkap Dedi.
Menurut Dedi yang susah sekarang adalah bagaimana memoles paper yang biasa saja menjadi tidak biasa dan berstandar internasional, karena yang banyak beredar adalah paper yang biasa saja, sedangkan penulis yang memiliki kualitas bagus cenderung memilih jurnal yang sudah mapan. “Inilah tantangan kita pengelola jurnal yakni bagaimana membantu para penulis untuk dapat mengeluarkan paper yang berkualitas tinggi,”tutur dedi.
Saat ini hampir semua paper yang diterbikan oleh ADPEBI dalam bahasa inggris walaupun penulis memasukan paper mereka dalam bahasa Indonesia tetapi ADPEBI akan membantu untuk menerjemahkan paper tersebut kedalam bahasa inggris, hal ini dilakukan agar jurnal dapat melangkah secara dini menuju publisitas internasional.
Selain itu setiap paper yang diterbitkan oleh ADPEBI disertai oleh DOI atau digital object identifier yang berarti alat pengenal permanen suatu dokumen elektronik dimana setiap paper telah dipersiapkan untuk dapat terindeks secara internasional dalam crossref.
Untuk dapat memasukan paper penulis tidak perlu repot karena dengan register pada satu jurnal maka dapat memasukan paper ketiga jurna tersebut tanpa perlu register ulang. Untuk alamat situs sendiri, juRNAL HBR beralamat di https://adpebi.com/index.php/hbr, sedangkan AIJBS beralamat di https://adpebi.com/index.php/IJBS dan IJIBMR beralamat di https://adpebi.com/index.php/IJBMR.
Setiap paper yang ingin di upload kedalam jurnal tersebut diharuskan untuk menyesuian dengan templete yang telah disediakan oleh masing-masing jurnal. “Silahkan sesuaikan dengan templete masing-masing karena setiap jurnal memiliki templete yang berbeda,”ungkap Dedi.
Yang paling penting dari sebuah jurnal adalah adanya novelty atau kebaruan dalam penelitian, kebaruah ini dapat dinyatakan berupa kalimat,”Penelitian seperti ini sangat jarang dilakukan di Indonesia, Ini merupakan temuan baru dalam bidang.., dan lain-lain. Selain itu dalam penelitian juga harus ada research gap atau lebih dalam teori gap, riset gap adalah perbedaan significant antara satu penelitian dengan penelitian lain dalam mengamati satu persoalan.
Selain itu secara metodelogi juga harus benar misal dari segi populasi sudah representatif, untuk penelitian kuantitatif selain semakin besar sampel semakin baik tetapi juga teknik pemilihan sampel juga harus tepat baik itu secara random sampling atau non random.
Selain menerbitkan jurnal ADPEBI juga rutin melakukan pelatihan dalam dunia penelitian tetapi beberapa waktu ini pelatihan tersebut terkendala oleh batasan PPKM yang diterapkan pemerintah. “Visi Adpebi adalah menjadikan para dosen dan peneliti Indonesia untuk mampu membuat paper dengan standar internasional,”ungkap Dedi.
Dedi berharap agar kehadiran ketiga jurnal tersebut dapat meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas paper para dosen dan peneliti di Indonesia dan tidak terbatas hanya pada anggota adpebi saja. “Silahkan masukan paper anda nanti para reviewer akan memberikan masukan untuk perbaikan jika diperlukan,”Pungkas Dedi. (rls).