Sabtu, April 27, 2024
BerandaHeadlineLuka Robek Ligamen Akibat Kecelakaan Ditanggung BPJS Kesehatan

Luka Robek Ligamen Akibat Kecelakaan Ditanggung BPJS Kesehatan

Pekanbaru (Nadariau.com) – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Agaknya itu yang dapat menggambarkan kondisi atas apa yang menimpa Muhammad Haziq Rifdi (15) pada bulan Mei silam.

Si pelaku tak sedikit pun menaruh peduli. Haziq – sapaan akrabnya – akhirnya dibawa oleh pihak rukun tetangga (RT) setempat dan beberapa temannya ke rumah sakit terdekat.

Diceritakan oleh Haziq, dirinya saat itu hendak pergi bermain futsal dengan teman-temannya. Ia pun dijemput oleh temannya dan Haziq duduk di belakang. Belum sampai di tempat tujuan, tiba-tiba sebuah mobil keluar dari pelataran rumah dan tabrakan pun tak terhindari. Haziq pun terluka.

“Kaki Haziq kena plat motor dan robek cukup dalam mengenai otot ligamen sepanjang kurang lebih 30 sentimeter. Tidak bisa hanya di ruang IGD (instalasi gawat darurat), Haziq harus dilakukan operasi untuk menyatukan kembali daging kaki yang terbelah itu,” ungkap Aswidiati, ibu Haziq.

Meski kejadian itu terjadi di hari libur, orang tua Haziq bersyukur karena rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang baik kepada Haziq.

“Sempat panik, karena sudah cukup lama di IGD, hampir 4 jam. Memang sedang ramai juga saat itu dan perawat hanya dua. Dokter pun akhirnya melakukan pengobatan dan rontgen dan menyarankan untuk segera dilakukan operasi,” terang Elfi Alkhairi, ayah Haziq.

Haziq dan keluarga memang sudah terdaftar sebagai Peserta JKN-KIS segmentasi Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Selesai operasi, Haziq harus dirawat terlebih dahulu di rumah sakit selama dua hari untuk pemulihan pasca operasi. Agaknya kejadian ini tak selamanya malang bagi Haziq dan keluarga. Sebab meski pelaku tak menaruh kepedulian dan tanggung jawab sedikit pun pada Haziq, namun Haziq dan keluarga bersyukur memiliki BPJS Kesehatan.

“Saya bersyukur ada BPJS (Kesehatan – red). Jika tidak karenanya, tentu biaya operasi berikut perawatan selama di rumah sakit sebesar 8 juta harus saya keluarkan. Hal itu tentu menjadi dilema apalagi di tengah pandemi dan ekonomi yang sedang sulit seperti saat ini. Pelayanan rumah sakit pun ternyata sangat baik dan responsif. Tak terasa adanya perbedaan pelayanan yang diberikan,” tutup Elfi. (alin)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer