Sabtu, Maret 22, 2025
BerandaHeadlineFormat-R Pertanyakan Kekuatan Warkah LAM Bengkalis dan Dumai Terhadap Pilkada ke LAM...

Format-R Pertanyakan Kekuatan Warkah LAM Bengkalis dan Dumai Terhadap Pilkada ke LAM Riau

Pekanbaru (Nadariau.com) – Jelang Pilkada serentak di Provinsi Riau tahun 2020 ini Lembaga Adat Melayu (LAM) Dumai dan Bengkalis mengeluarkan Warkah.

Isinya menegaskan bahwa calon bupati di Bengkalis dan Dumai harus putra putri melayu. Hal ini mendapat sorotan dari Forum Mahasiswa Tempatan Riau (Format-R).

Untuk itu Format-R langsung mempertanyakan kekuatan Warkah tersebut ke LAM Riau. Pertemuan ini dilakukan melalui audensi di Gedung LAM Riau, Rabu (5/2/2020).

Kedatangan belasan mahasiswa Format-R disambut pengurus LAM-R. Yaitu Sekretaris Umum DPH LAM Riau Datuk M Nasir Penyalai dan didampingi Datuk Hermansyah juga Datuk Hariyanto.

Dalam audiensi tersebut Format-R meminta LAM Dumai dan Bengkalis agar tidak terjebak dalam politik praktis terkait Pilkada di daerah tersebut.

Sebab undang – undang negara tidak mengatur hal tersebut. Oleh sebab itu Format-R mendesak LAM Riau meninjau ulang Warkah yang dikeluarkan LAM Dumai dan Bengkalis, agar tidak terjadi pengotak – kotakan anak bangsa.

Serta meminta LAM Dumai dan Bengkalis juga LAM Riau untuk netral dalam Pilkada serentak di tahun 2020 di Provinsi Riau.

Setelah mendengar aspirasi dari Format-R, Sekretaris Umum DPH LAM Riau M Nasir Penyalai memberi apresiasi mahasiswa yang mau beraudiensi terkait Warkah LAM Dumai dan Bengkalis.

Nasir menjelaskan, bahwa sebelumnya LAM Riau sudah memiliki ADRT. Artinya harus mengikuti aturan yang sudah dibuat bersama LAM kabupaten/kota.

Oleh sebab itu, Warkah yang dikeluarkan merupakan hak penuh LAM Bengkalis dan Dumai dan tidak ada larangan. Sementara LAM Riau sifatnya hanya bisa membina.

Jika ada permasalahan dan perihal Warkah tersebut, tidak ada persoalan. Karena tidak melanggar undang undang.

“Seharusnya kita apresiasi LAM Dumai dan Bengkalis. Karena selama ini politik hanya dikuasai partai politik. Tetapi untuk masalah Warkah, LAM Riau tetap akan membina untuk mempertajam. Namun untuk membatalkan Warkah LAM Dumai dan Bengkalis tidak bisa, karena sudah sesuai ADRT kami,” tegas Nasir.

Hal senada juga di sampaikan Datuk Hermansyah. Supaya partai politik tidak membeli kucing dalam karung, LAM Bengkalis dan Dumai mengeluarkan Warkah. Hal ini sebagai dasar pemilihan calon kepala daerah, di daerah tersebut.

“Dengan adanya Warkah ini, maka partai politik tidak bisa semena – mena mencari kandidat berdasarkan mahar tertinggi,” ujarnya.

Sementara Datuk Harianto mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang telah melakukan audiensi dari pada aksi. Karena LAM Riau sangat terbuka kepada siapa yang ingin datang kesini.

“Sebab kami lebih mengutamakan adat. Diharapkan kalau ada aspirasi kedepannya, maka lakukan lah melalui audiensi seperti ini. Sehingga lebih baik dari pada aksi demo,” ucapnya.

Usai audiensi Format-R membubarkan diri dengan tertip dan dikawal pihak kepolisian.

Diluar ruangan, Koordinator Format-R Arizal kepada media mengaku telah mengucapkan terimakasih kepada LAM Riau, yang sudah menerima kedatangannya dengan hangat. Sehingga mahasiswa bisa berdiskusi seperti ayah dan anak.

Diakui, tujuan mahasiswa ini hanya dalam rangka audiensi untuk mempertanyakan perihal Warkah yang di keluarkan LAM Bengkalis dan Dumai.

Karena, hal itu bisa berpotensi mengotak – kotakkan sesama anak bangsa. Dan dikhawatirkan juga, bisa memicu kontroversi dilingkungan masyarakat di tahun politik menjelang Pilkada serentak 2020.

“Dari audiensi, kami bersama LAM Riau sepakat untuk netral dalam Pilkada serentak di tahun 2020 di Provinsi Riau,” kata Arizal, kepada Nadariau.com. (olo)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer