Sabtu, Maret 15, 2025
BerandaIndeksEkonomiBerdasarkan Data BPS, Jumlah Pengangguran Sebanyak 188.410 orang di Riau

Berdasarkan Data BPS, Jumlah Pengangguran Sebanyak 188.410 orang di Riau

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]

Pekanbaru (Nadariau.com) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT Februari 2017 bergerak turun dari 5,76 persen menjadi 5,72 persen pada Februari 2018.

Berdasarkan rilis triwulan pertama, pada Mei 2018, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS, Joni Kasmuri menjelaskan jumlah pengangguran sebanyak 188,41 ribu orang, mengalami peningkatan sebanyak 8.180 orang dibanding setahun yang lalu.

Sedangkan TPT tertinggi berikutnya berasal dari lulusan universitas sebesar 8,04 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan Universitas.

Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 4,24 persen.

“Jumlah Angkatan Kerja Provinsi Riau pada Februari 2018 sebanyak 3,30 juta orang, bertambah 167.860 orang dibanding Februari 2017. Penduduk yang bekerja pada Februari 2018 sebanyak 3,11 juta orang, bertambah 159.690 orang dibanding keadaan setahun yang lalu,” kata Joni.

Sementara TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Februari 2018, TPT di perkotaan sebesar 7,56 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 4,52 persen.

Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perdesaan, yaitu sebesar 0,06 persen poin sedangkan TPT di perkotaan menurun sebesar 0,02 persen poin.

Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Februari 2018, penduduk Provinsi Riau paling banyak bekerja pada Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebanyak 1,19 juta orang (38,45 persen), disusul oleh Kategori Perdagangan besar dan Eceran yaitu sebanyak 0,56 juta orang (17,97 persen).

Kemudian Jasa Kesehatan (0,32 persen poin), Informasi dan Komunikasi (0,28 persen poin), Konstruksi (0,23 persen poin), Jasa Pendidikan (0,20 persen poin), Pertambangan dan Penggalian (0,07 persen poin), Pengadaan Listrik dan Gas (0,04 persen poin), Real Estate (0.03 persen poin), dan Jasa Perusahaan (0,02 persen poin).

“Pada Februari 2018, terdapat 40,01 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 11,02 persen setengah penganggur dan 28,99 persen pekerja paruh waktu,” ujar Joni. (ind)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer