[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Pekanbaru (Nadariau.com) – Usai menyampaikan aspirasi di kantor Pertamina Jalan Sisingamaraja, selanjutnya ribuan mahasiswa se-Riau menerobos masuk ke halaman Kantor Gubernur Riau.
Mahasiswa ini ingin menyampaikan orasi mereka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan pembatasan kuota BBM jenis premium, Rabu (28/03/2018).
Mahasiswa menuntut agar harga Pertalite diturunkan dan jumlah kuota Premium di Riau dinaikkan. Karena harga Pertalite Riau menempati posisi teratas dan tidak sebanding dengan provinsi tetangga.
“Kami meminta kepada Pemerintah agar tidak terus mencekik masyarakat dengan harga pertalite yang tinggi dan pembatasan kuota Premium, ” sorak Presiden Mahasiswa Universitas Riau Rinaldi Pare Pare.
Mahasiswa menganggap Pemprov Riau memiliki kekuasaan lebih tinggi dibandingkan Pertamina. Jadi mereka mengharapkan Pemprov menerima tuntutan mereka karena tuntutan mereka adalah pro rakyat.
Dalam aksi ini, mahasiswa diamankan oleh lebih kurang 780 personil gabungan dari berbagai institusi, yaitu Polresta Pekanbaru, Polda Riau, Brimob, Satpol PP dan Dishub.
Pada kesempatan ini terlihat Ahmad Hijazi selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Riau sekaligus Ketua Umum IKA UR didampingi oleh Asisten II Sekdaprov Riau datang menemui ribuan mahasiswa tersebut. Ahmad Hinazi datang di utus oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin.
“Pernyataan sikap adik-adik mahasiswa akan kami tampung dan disampaikan kepada Plt Gubernur Riau. Pernyataan sikap ini pasti akan kami proses, agar harga Pertalite turun dan kuota Premium bisa banyak di Riau,” kata Ahmad Hijazi.
Sebelum membubarkan diri, mahasiswa meminta kepada Sekdaprov Riau tersebut untuk dapat memperjuangkan kepentingan rakyat. Supaya rakyat tidak tertindas akibat kenaikan BBM di Riau. (ren)
