[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Pekanbaru (Nadariau.com) – Luar biasa, jelang masa akhir periode anggota DPRD Pekanbaru ini selesai, Ida Yulita mampu merealisasikan seluruh janji kampanyenya di Daerah Pemilihan (Dapil) di Pekanbaru.
Adanya imej bahwa Anggota DPRD hanya pandai berjanji dan jarang yang ditepati, tidak berlaku bagi Anggota DPRD Kota Pekanbaru yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar ini, yakni Ida Yulita Susanti SH MH.
Terbukti, hingga akhir periode seluruh janjinya kepada masyarakat bisa dipenuhinya.
“Alhamdulillah tahun ini sudah selesai semua pembangunan yang kita janjikan kepada masyarakat, seperti semenisasi jalan, drainase, posyandu, gedung serba guna, dan lainnya. Inilah bukti komitmen, saya diantarkan duduk menjadi wakil mereka di DPRD Pekanbaru, dan saya berkewajiban menjadi perpanjangan tangan mereka untuk membangun kampung ini,” kata Ida Yulita Susanti.
Pernyataan itu disampaikannya saat melaksanakan reses di Jalan Bangun Karya, RW 09 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, Sabtu (17/03/2018) malam. Dalam kegiatan yang dihadiri 200 lebih warga tersebut, Ida Yulita Susanti disambut hangat oleh para konstituennya.
Ketua Panitia acara reses Ida Yulita Susanti, yang juga tokoh masyarakat, Hasan Basri dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa, selama ini Ida Yulita Susanti sudah banyak berjanji untuk membangun kampung, dan hingga akhir periode 2014-2019, Politisi perempuan itu hampir selesai menepati semua janjinya kepada masyarakat.
“Dan sekarang gantian, giliran kita semua yang hadir ini berjanji, kita dukung lagi Bu Ida duduk di tahun 2019 sebagai wakil kita di DPRD Kota Pekanbaru,” teriak Hasan penuh semangat yang diaminkan para warga yang hadir.
“Jangan berjanji kepada saya, kita berjanji kepada Allah,” sambungnya.
Keinginan Hasan Basri ini bukan tanpa alasan, karena Ida di mata mereka sudah terbukti mampu membangun kampung tersebut dengan memperjuangkan agar APBD Kota Pekanbaru turun di daerah itu, kemudian dirasakan dampak pembangunan oleh masyarakat.
“Apa kurangnya Bu Ida ini lagi, bukan memuji orang kampung saya, tapi inilah, dia S2 berpengalaman, pintar, materi cukup, cantik lagi, pembangunan yang diperjuangkannya sudah kita rasakan bersama-sama sampai hari ini,” terangnya.
Ketua RW 09 Suardi dalam kesempatan itu pula menyampaikan bahwa kehadiran Ida Yulita Susanti selama ini bagaikan matahari di siang hari dan bulan di malam hari bagi masyarakat.
Maka warga menginginkan agar matahari dan bulan itu jangan sampai lebih dari satu.
“Kami di sini cukup dengan Bu Ida saja, ada yang lain mau masuk kami usir,” tegasnya.
Selanjutnya, Ketua Masjid Nurul Sadri, Drs Syarifuddin juga mengucapkan terimakasih kepada Ida Yulita Susanti, karena selama ini sudah merealisasikan pembangunan masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat di RW 09 sekitarnya.
“Bantuan bu Ida sudah banyak selama ini, sudah 2 sapi, ini kubah masjid diberi 4 kubah. Paving block masjid, semua direalisasikan beliau. Saya tak mau seperti munafik, ini juga itu juga. Kami hanya satu, buk Ida. Dia tidak ada kurangnya,” pujinya.
Ida yang mendengar pengakuan para tokoh masyarakat dan perangkat itu tersenyum dan tampak haru menghiasi wajahnya yang dibalut kerudung hitam, dikombinasikan dengan baju kurung warna dasar kuning bercorak hitam, kemudian dipersilahkan memberikan tanggapan.
“Ini reses kedua saya di RW 09 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru ini. Tahun 2014 saya dilantik berkat dukungan warga, mengantarkan saya menjadi Anggota DPRD Kota Pekanbaru, RW 05 saat itu kini menjadi RW 09 ini merupakan basis suara saya,” kata Ida membuka kata.
“Setelah saya dilantik, saya mulai bangun kampung ini, saya masukkan semenisasi, di ujung tahun semenisasi dilanjutkan di Jalan Papan RT03, tahun ini 4 titik semenisasi dibangun senilai Rp800 juta masuk di APBD murni ini, di APBD Perubahan nantinya ada 6 titik lagi,” lanjutnya.
Kemudian di APBD Perubahan tahun 2018 ini, lanjut Ida memaparkan, bahwa Pembangunan Posyandu di RW 09 akan dilaksanakan dengan anggaran Rp100juta. Posyandu ini nantinya dibangun baru.
“Saya juga bangun gedung serbaguna senilai Rp200juta. Kenapa ini di APBD-P, karena kemarin masih belum ada kesepakatan tokoh masyarakat, sekarang sudah sepakat maka kita laksanakan di APBD Perubahan nantinya,” terang Ida.
Dengan demikian, dijelaskan Ida bahwa Kecamatan Tampan ini porsi terbesar mendapatkan APBD Kota Pekanbaru. “Alhamdulillah saya ditempatkan partai saya di Banggar, sehingga bisa mengawal aspirasi warga di sini dengan baik,” terangnya.
Ida juga menjelaskan bahwa memang pembangunan ini menggunakan APBD Kota Pekanbaru, bukan uang pribadinya, namun untuk mendapatkan APBD Kota Pekanbaru ini butuh perpanjangan tangan, karena 45 Anggota DPRD Pekanbaru semuanya juga berebut ingin membangun kampung (daerah pemilihan) mereka masing-masing.
“Dengan saya di Banggar, maka saya bisa mewujudkan keinginan bapak ibu semua. Karena ending anggaran ini ada di Banggar,” terangnya lagi.
Bukan hanya di RW 09, Ida Yulita juga tahun kemarin membangun di RW 14 dan pembangunan infrastruktur di RW tersebut tahun ini selesai, hanya ada 2 ruas jalan lagi. “Saya bukan janji saja, namun semua harus direalisasikan,” terangnya.
Ida juga menjelaskan, bahwa dia memperjuangkan pembangunan bukan hanya di RW basis terbanyak suaranya, melainkan di RW yang tidak memilihnya saat Pileg 2014 silam, juga tetap dia bangun karena berada di Dapil-nya.
“Kecamatan Tampan ini ada 9 kelurahan, Alhamdulillah rata pembangunan dapat dari saya. Ini mohon maaf ya, dalam menyerap aspirasi dan memperjuangkannya, ada 3 kategori yang saya terapkan, pertama RW yang benar-benar mendukung saya, ini jadi prioritas pembangunan, kemudian yang kedua pelabuhan yang ditinggalkan kapalnya, yaitu Caleg-nya duduk tapi tak dibangun, ini kita bantu, dan terakhir daerah yang kapalnya tidak berlayar, yaitu calegnya tak duduk, jadi perhatian kita juga,” papar Ida.
Bahkan, lanjut Ida, khusus untuk RW 09 yang saat Pileg 2014 lalu komit mendukung satu calon yakni dirinya, maka setiap Ketua RT dibelikan kursi untuk pertemuan warga. “Malam ini sudah kita serahkan 150 kursi senilai Rp7juta untuk 6 RT. Meskipun ada beberapa RT dulunya bawa caleg lain, itu tak mengapa, biasa itu,” paparnya.
Ida Yulita Susanti juga menyerahkan uang tunai Rp7,5 juta kepada Ketua Masjid Nurul Sadri untuk keperluan masjid tersebut. “Ini uang pribadi pak, kalau APBD sayang segini kita minta, sekurangnya Rp100 juta. Makanya kalau APBD untuk Masjid Nurul Sadri ini Rp100 juta dan Almuhajjirin Rp100 juta juga,” terangnya lagi.
Ida juga menekankan kepada masyarakat yang hadir, bahwa kehadirannya di tempat itu bukan dalam rangka kampanye caleg, karena dia sekarang ini berstatus Anggota DPRD Kota Pekanbaru dan sedang melaksanakan reses.
“Sebagai wakil rakyat di sini, Alhamdulillah pembangunan sudah selesai semua, saya tidak perlu kampanye lagi. Masyarakat sudah merasakan manfaat, karena suaranya dulu diberikan kepada saya. Pada tahun 2019 nanti silahkan tentukan pilihan kepada orang yang mau membangun kampung kita, walau sudah saya bangun namun banyak yang akan dikerjakan lagi, jangan sampai tidak memilih karena kampung kita sudah bagus,” pintanya.
Ida juga menjelaskan, selama ini masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi kepada dirinya tidak perlu pakai proposal, cukup datang ke rumah bertatap muka kemudian menyampaikan aspirasi, langsung diakomodir Ida dengan memperjuangkannya di DPRD Pekanbaru.
“Untuk ibu-ibu tak perlu mencari lapangan pekerjaan, karena kita sekarang ciptakan sendiri lapangan pekerjaan, kita ada pelatihan menjahit, 20 hari latihan dapat bantuan mesin jahit, kemudian ada juga tata boga, nanti juga dapat bantuan selesai latihan dapat alat tata boga masak memasak, dan juga ada pelatihan salon, selesai latihan saya sediakan juga alat-alat salon, silahkan mendaftar di gelombang kedua, karena gelombang pertama sudah berjalan,” ajaknya.
Bukan itu saja, untuk anak-anak yang putus sekolah ataupun tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, bisa mengikuti pelatihan montir servise handphone.
Dengan demikian, maka para remaja maupun ibu-ibu tidak perlu susah payah mencari lapangan pekerjaan. Ida juga mengajak ibu-ibu yang hadir malam itu dipersilahkan jemput baju seragam ke kediaman Ida Yulita Susanti keesokan harinya.
Dalam reses ini beberapa masyarakat ada juga yang menyampaikan permintaan, namun hanya alat-alat olahraga seperti bola voli, tanah timbun untuk lapangan voli, net voli dan kostum voli.
Ida mencatat aspirasi itu dan siap mengantar apa yang diminta warga pemuda tersebut saat sedang gotong royong di lapangan yang akan dibangun.
Ada pula warga yang mempertanyakan soal tempat hiburan malam di Kota Pekanbaru yang buka sampai subuh, Ida menjelaskan izin dari pemerintah hanya sampai pukul 22.00 WIB.
Untuk menertibkan ini butuh kerjasama semua pihak, pemerintah, DPRD dan tim kepolisian.
“Memang sulit solusinya, mungkin kalau mau bersih tunggu saya jadi walikotanya,” kata Ida sambil bercanda.
Termasuk mengenai keluhan warga yang sudah rekam e-KTP namun tak kunjung selesai, Ida meminta RW mendata penduduknya yang sudah rekam namun belum keluar e-KTP, akan diperjuangkannya di Disdukcapil Kota Pekanbaru.
“Kondisinya blangko terbatas, namun bisa saya usahakan nanti, catat saja data warga kita yang sudah rekam atau sudah dapat Suket, nanti kita usahakan selesai e-KTP, in syaa Allah saya bantu,” pungkasnya.
Reses dimulai pukul 20.00 WIB dan usai pukul 22.00 WIB. Diakhiri dengan foto bersama para warga, dimulai bersama para perangkat RT, RW dan tokoh masyarakat, dilanjutkan pula para ibu-ibu yang hadir bergantian foto dengan wakil rakyat pujaannya ini.(ind)