[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Bogor (Nadariau.com) – Siap siap seluruh preman yang diduga meresahkan masyarakat akan disikat habis oleh polisi.
Pasalnya untuk menekan angka kriminalitas baik aksi premanisme maupun peredaran narkotika, Polres Metro Jakarta Barat tingkatkan kemampuan Tim Pemburu Preman (TPP) atau tim mulai dari bela diri, penggunaan senjata api, teknik pertempuran jarak dekat, pengamanan VVIP, hingga pendekatan terhadap masyarakat.
Pelatihan dilaksanakan di Lemdiklat Reskrim, Megamendung, Bogor, Jawa Barat selama satu pekan sejak Senin (19/2/2018) hingga Sabtu (24/2/2018) oleh 27 anggota, tiga diantaranya wanita.
“Kemampuan TPP yang sudah ada kita tingkatkan termasuk kemampuan pengamanan VVIP, kemudian TPP ini kami harapkan memiliki kemampuan lengkap dalam artian tugas preentif, preventif dan represif,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di Lemdiklat Reskrim, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip dari Poskotanews, Sabtu (24/02/2018).
Pada fase preentif, lanjut Hengki, TPP bisa berfungsi membackup tugas Binmas menyentuh langsung masyarakat meminimalisir gangguan Kamtibmas, memberi pemahaman terhadap nilai-nilai terkait norma hukum dan norma sosial.
Pada fase prefentif, TPP dapat melakukan patroli di wilayah rawan aksi kejahatan yang tidak terjangkau petugas patroli lain. “Misalnya pola kejahatan adanya malam hari maka TPP akan patroli di sana, TPP bisa masuk ke lorong-lorong. Intinya memperkecil kesempatan orang berbuat jahat,” kata Hengki.
Sementara pada fase represif, TPP dapat berfungsi sebagai pasukan pemukul untuk membantu fungsi Reserse Kriminal maupun Reserse Narkoba saat melakukan penggerebekan.
“TPP cukup efektif sebagai penggetar jeraan kejahatan premanisme maupun kejahatan intensitas tinggi dengan senjata api. Mereka akan piket bergantian ada sift siang malam dan siap 24 jam,” tegas Hengki.
TPP merupakan tim besutan Hengki saat manjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat 2013. Saat itu mampu membasmi aksi premanisme dengan menangkap Hercules sebagai pentolan preman dan puluhan anak buahnya. Beberapa pelaku juga diberikan tindakan tegas terukur untuk memberikan efek jera.
Komandan Tim Pemburu Preman Kompol Egman menjelaskan, selama satu minggu latihan di Megamendung personilnya diasah untuk mengusai segala bentuk ancaman termasuk deteksi dini mencegah aksi premanisme.
“TPP ini dilatih dan didik oleh tim ahli tactical Densus,” kata dia saat ditemui dilokasi. (nrc)
Selain melatih kedisiplinan setiap individu, TPP juga dibekali materi untuk menghadapi masalah yang ditemukan dilokasi saat bertugas. Mulai dari pemahaman Hak Asasi Manusia (HAM), penggunaan kekuatan pada Polisi yang diatur dalam Perkab Nomor 1 Tahun 2009, dasar menembak, bela diri, penggunaan kendaraan dalam segala medan dan melumpuhkan lawan baik one by one ataupun secara berkelompok, serta pertempuran jarak dekat (scibie).
“Nah untuk senjata nanti kita berikan setelah mereka lolos psikotes,” tutup Egman.