[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Dumai (Nadariau.com) – Sejak awal Februari 2018 kondisi kesehatan masyarakat mulai mengalami gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat dampak kabut asap mencemari lingkungan.
Kepala Dinkes Dumai Paisal mengatakan, dari catatan Dinas Kesehatan Dumai, kondisi kebakaran lahan mulai marak ini membuat masyarakat mulai mengidap ISPA dan tercatat sudah ada 56 kasus sejak awal Februari 2018.
“Puskesmas dan rumah sakit menangani pasien ISPA dampak kondisi kabut asap mencemari lingkungan,” kata Paisal pada pers kemarin.
Dia mengimbau warga merasakan gangguan kesehatan dengan gejala ISPA atau penyakit akibat kabut asap lain agar segera berobat ke puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.
Selain itu, mengingatkan orangtua agar menjaga anak, terutama bawah lima tahun agar mengurangi aktifitas di luar ruangan dan selalu banyak minum air putih.
Sebelumnya, Wali Kota Dumai Zulkifli As pada Rabu (21/2) telah menandatangani status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan untuk meningkatkan upaya bersama dalam penanggulangan.
Pemerintah Dumai menetapkan status ini hingga Mei 2018 mendatang, dan agar anggaran penanggulangan karlahut sebesar Rp500 juta bisa dipergunakan sesuai ketentuan berlaku.
“Pemerintah menetapkan status karena karlahut sudah berdampak pada lingkungan dan berpotensi menganggu kesehatan,” kata Walikota. (iwn)