Pekanbaru (Nadariau.com) – Malam tahun baru yaitu di pergantian tahun 2017 ke tahun 2018, Pekanbaru seperti kota sedang tidur. Dimana mana dan diseluruh ruas jalan protokol sunyi dan lengang.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, malam pergantian tahun dirayakan semeriah mungkin. ratusan ribu masyarakat tumpah ruah berkeliling kota sambil membunyikan terompet.
Namun malam sekarang, sudah hampir pukul 00.00 WIB, dilihat hanya ada genangan air hujan yang tidak kunjung berhenti membanjiri badan jalan. Dipinggir dilihat para pedagang roko dan pedagang terompet yang sedang sabar menunggu pembeli.
Tetapi pembeli itu sampai pagi tidak ada keluar rumah, karena terkurung hujan sejak pagi sampai pagi yang tidak kunjung berhenti. Dilihat pengendara yang lewat, hanya orang berkepentingan dan bukan untuk merayakan pergantian tahun.
“Malam ini tidak ada laku terompet kami,” kata salah seorang pedagang terompet di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (31/12/2017).
Akibat jalan sunyi, rencana Polantas ingin memindahkan arus jalan ke Jalan Parit Indah untuk menghindari pusat kumpul masyarakat di Purna MTQ tampat tidak terwujud.
Sehingga pengendara yang ingin menuju Jalan Kaharuddin Nasution Simpang Tiga, boleh langsung melewati jalan didepan Purna MTQ tersebut.
Meski diguyur hujan, polisi tetap berjaga di Pospol untuk menjaga keamanan. Tampak polisi sedang berteduh dibawah Pospol sambil memperhatikan air hujan turun ketanah.
Pantauan Nadariau.com, dirumah-rumah juga sepi. Meski ada orang, tapi tampaknya hanya berdiam dalam rumah. Mungkin mereka takut kena air hujan.
Hanya sedikit ada orang yang tetap mencoba merayakan pergantian tahun seperti tradisi bakar-bakar ayam atau jagung.
Meski ada, orang itu melaksanakanya diteras rumah bersama keluarga dan tetangga. Walau ada tamu, mereka hanya yang memiliki mobil. Namun bagi punya sepeda motor tidak berani keluar rumah.
“Kami dirumah saja merayakan malam tahun baru, dengan membakar jangung,” kata Ihsan warga Jalan Garuda Sakti. (ind)
