Dosen Demo Rektor
Pekanbaru (Nadariau.com) – UIN Suska Riau merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, bervisi menjadi world class university, berstatus Badan Layanan Umum (BLU) Penuh.
Satu tahun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar sekitar Rp133 milyar, yang berasal dari SPP mahasiswa pertahun. Maka total anggaran pendapatan sekitar lebih dari Rp330 milyar pertahun.
Tetapi kenapa Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami MA tidak mau mengambil kebijakkan membayarkan tunjangan dosen hingga puluhan bulan.
Atas perlakuan Rektorat UIN ini, ratusan dosen menggelar aksi demo di ruang rektorat UIN Riau pada, Jum’at (22/12/2017). Aksiter sebut dipimpin langsung oleh Dr Iskandar Arnel, Ketua ADI UIN Suska Riau.
Sebab para dosen sudah mensinyalir ada terjadinya pemborosan anggaran oleh oknum-oknum tertentu. Sehingga, meski pendapatan tinggi dari biaya SPP mahasiswa dan bantuan instansi pemerintah dan swasta, tetapi uangnya tidak ada.
Saat ini UIN Suska Riau memiliki jumlah dosen lebih dari 600 orang dan pegawai (tenaga kependidikan) sebanyak lebih dari 400 orang. Jumlah tenaga honorer (non PNS) yang lebih besar dibanding jumlah PNS.
“Para dosen juga menuntut dilakukan audit investigatif keuangan terutama penggunaan dana Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Serta dana Persatuan Orang Tua Mahasiswa (Potma) yang tidak jelas pertanggungjawabannya,” kata Iskandar dalam orasinya.
Iskandar menjelaskan, aksi ini dipicu oleh berlarut-larut dan belum dibayarnya tunjangan kinerja dosen untuk 22 bulan dan sertifikasi dosen non PNS selama 9 bulan.
Maka pada hari ini diambil kesepakatan untuk diadakan Demonstrasi dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau yang dikoordinir langsung oleh Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) UIN Suska Riau.
Aksi demonstrasi akhirnya dipilih karena hasil dari dialog konstruktif yang sudah dilakukan berkali-kali. Ternyata tidak dilaksanakan dengan baik oleh pihak rektorat.
Tunjangan kinerja yang dijanjikan segera dibayar ternyata belum juga direalisasikan. Bahkan jumlah realiasi yang dijanjikan semakin mengecil. Hanya untuk pembayaran 2 bulan.
Jadi sekarang dalam pernyataan sikapnya, para dosen menuntut, pertama segera direalisasikan tunjangan kinerja dosen PNS yang terhutang 22 bulan. Dan pembayaran ini telah diperintahkan oleh Kementerian Agama RI.
Kedua segera dibayarkan tunjangan sertifikasi dosen non PNS yang terhutang selama 9 bulan.
Ketiga menjalankan implementasi kebijakan remunerasi yang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip prinsip profesionalisme dan berkeadilan.
Empat profesionalisme menajemen organisasi kampus. Lima merotasi pegawai, terutama bagian keuangan yang tidak pernah di rotasi. Sehingga rawan penyimpangan dengan pegawai yang sesuai kualifikasi.
Enam ada transparansi tata kelola keuangan, penganggaran dan optimalisasi penggunaan anggaran UIN. Tujuh perbaiki kinerja pelayanan kampus. Dan delapan pemenuhan sarana dan prasarana akademik agar lebih memadai.
“Kami ingin pernyataan sikap ini direalisasikan oleh pihak rektorat. Supaya tata kelola keuangan dan perkembangan kampus jauh lebih baik dari sebelumnya,” tegas Iskandar.
Sementara aksi dosen ini langsung ditemui oleh Wakil Rektor II UIN Suska Riau, Akhyar. Ia menyampaikan bahwa Rektor UIN Munzir Hitami sekarang tidak berada ditempat, karena sedang mengajar di Pasca Sarjana. Jadi Akhyar menyampaikan maafnya kepada para pendemo.
Terkait tunggakan pembayaran tunjangan kinerja para dosen PNS dan non PNS, pihaknya akan segera membayarkan. Paling lambat besok hari. Jadi para dosen diharapkan bersabar untuk menerima tunjangan tersebut.
“Para dosen harus bersabar, besok pihak rektorat akan mencairkan dan membayarkan tunjangan kinerja para dosen dalam waktu dekat ini,” kata Akhyar dengan wajah serius. (wid)