Pekanbaru (Nadariau.com) – Sempena Hari Ibu ke-89 yang jatuh pada tanggal 22 Desember, Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dipersip) Riau menyelenggarakan peringatanya di halaman Pustaka Soeman HS, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru,
Kadis Dipersip Rahima Erna menjelaskan, penyelenggaraan hari ibu ini yaitu untuk mengingat, mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan indonesia. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan RI.
Oleh karena itu, sempena HariIbu tahun 2017 ini bertemakan ‘Smart women activity at the libraru’. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Ibu diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan. Seperti Talkshow, Book Fair, Shering Session dan berbagai perlombaan.
“Di sisi lain, Hari Ibu iharapkan juga dapat mendorong peningkatan peran serta kemitraan. Antara perempuan dan laki-laki dalam melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa untuk mengisi kemerdekaan,” kata Erna dalam pidatonya, kepada peserta yang terdiri dari pegawai Dipersip, mitra Pustaka dan para undangan, Kamis (21/12/2017).
Makna Hari Ibu dijelaskan Erna, yakni menunjukan bahwa perjuangan perempuan Indonesia telah menempuh jalan panjang dalam mewujudkan peranan dan kedudukan perempuan Indonesia di kehidupan berbangsa dan bernegara. Hak ini dalam rangka menuju kemerdekaan yang aman, tentram, damai, adil dan makmur.
Kemudian peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat.
Terutama generasi muda, mempertebal tekad, keyakinan dalam melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan pembangunan. Serta tekad untuk mewujudkan perdamaian yang dilandasi semangat persatuan kesatuan bangsa, sebagai pengamalan Pancasila.
Selanjutnya meningkatkan peran perempuan agar gemar membaca. Karena dengan gemar membaca, pasti memiliki kemampuan, pengetahuan dan pemahaman yang sangat berguna untuk keluarganya. Terutama dibidang kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan keluarga.
“Termasuk di instansi pemerintah dan non pemerintah, diharapkan dapat menempatkan perempuan pada posisi pengambil kebijakan yang responsif gender,” harap Erna, yang dilanjutkan dengan memotong tumpeng. (ind)