SMAN 12 Pekanbaru Dipilih Pelaksana Sistem AKSI di Indonesia

Kepala SMAN 12 Pekanbaru Hj Ermita, SPd.MM

Pekanbaru (nadariau.com) – SMAN 12 Pekanbaru dipilih sebagai tempat pelaksanaan ujian sistem Assessment Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). Sekolah ini ditunjuk langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pegembangan Pendidikan.

Di Indonesia, tempat pelaksanaan ujian sistem AKSI ada sekitar 68 sekolah. Sementara di Provinsi Riau ada sekitar dua sekolah. Yakni SMAN 12 Pekanbaru dan SMAN 2 Bangkinang, Kabupaten Kampar.

“Ini suatu kebanggaan yang luar biasa, sekolah kita dipercaya sebagai tempat ujicoba AKSI. Hanya 68 sekolah se Indonesia yang dipercaya sebagai tempat pelaksanaan AKSI,” kata Kepala SMAN 12 Pekanbaru Hj Ermita, SPd.MM, Rabu (06/09/2017).

Menurut Ermita, penunjukan pusat sebagai tempat pelaksana AKSI ini, karena predikat sebagai sekolah rujukan nasional. Serta keberhasilan program pengisian e-rapor sekolah. Sedangkan SMAN 2 Bangkinag mewakili sekolah yang telah melaksnakan UNBK mandiri.

“Inilah alasan pusat menunjuk SMAN 12 sebagai tempat pelaksanaan uji coba sistem AKSI dan kita siap untuk melaksankan kegiatan assessment ini,” jelas Ermita.

Kegiatan ujicoba sistem AKSI ini, kata Ermita, meliputi siswa, guru dan kepala sekolah. Siswa yang ikut assessment ini berjumlah 30 orang siswa kelas 12 peminatan MIPA .

Sedangkan guru yang di assessment berjumlah lima orang. Mata pelajaran yang di ujian nasionalkan yaitu matematika, bahasa Indonesia, fisika biologi dan kimia.

Siswa yang dipilih secara acak ini akan mengikuti test AKSI. Begitu juga dengan guru akan mengisi angket secara online guru mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, fisika, biologi dan kimia. Sedangkan kepala sekolah, pada uji coba sistem AKSI ini akan mengisi angket secara online.

“Jadi dengan pelaksanaan sistem AKSI ini akan mengetahui kompetensi siswa, guru dan kepala sekolah,” kata kepsek yang akrab disapa Mitha ini.

Sementara itu Kurniadi Febry Saputra selaku penanggung jawab pelaksana AKSI di Riau mengatakan, tujuan pemerintah melaksanakan sistem assessment kompetensi siswa Indonesia, yaitu untuk memantau mutu pendidikan secara nasional di satuan pendidikan.

Selain itu memperoleh infomasi data yang valid. Menyangkut dengan mutu pendidikan yang mengambar pencapaian kemampuan siswa melalui survei.

Pelaksana AKSI dilakukan tiga tahap. Tahap pertama tanggal 28 sampai dengan 31 agustus 2017. Tahap kedua dilakukan tanggal 4 sampai dengan 7 septermber 2017 dan tahap ketiga dimulai 11 sampai dengan 15 september 2017.

“Untuk SMAN 12 dimulai tanggal 5 September. Dan kita sudah memantau simulasi yang dilakukan oleh pihak sekolah,” jelas Putra.(ind)