Pekanbaru (nadariau.com) – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) wajar dikatakan hebat dalam peningkatan dan pengembangan perguruan tinggi. Karena UMRI berhasil meningkatkan kualitas dari seluruh bidang.
Termasuk dalam peningkatan penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017. Dimana target hanya 1300 orang, namun jumlah mahasiswa masuk mencapai 1.517 orang. Jumlah mahasiswa ini termasuk mahasiswa non reguler.
Dalam kegiatan taaruf dan Pengenalan Akademik Mahasiswa (Mastama), seluruh mahasiswa baru berkumpul untuk mendapatkan pemahaman materi tentang pengenalan akademik di halaman Kampus II UMRI, Jalan Tuanku Tambusai disamping Mall SKA Pekanbaru, Rabu (06/09/2017).
Kegiatan masa Taaruf dan Pengenalan Akademik Kampus bagi mahasiswa baru ini, akan berlangsung selama 4 hari kedepan hingga (10/09/2017) nanti.
“Berlebihnya jumlah target penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, membuat kita sangat antusias. Karena UMRI sudah dipercaya sebagai wadah pendidikan yang berkualitas,” kata Rektor Universitas Muhamadiyah Riau (UMRI), Dr H Mubarak MSi, dalam pidatonya.
Kepada mahasiswa baru Rektor menegaskan, bahwa keberadaan para mahasiswa baru di UMRI bertujuan untuk persiapan diri menghadapi masa depan. Karena menurut dia, minimal ada dua hal tantangan anak muda kedepan dan akan dialami hampir seluruh orang.
Pertama, tantangan persaingan kualitas sumber daya manusia (SDM). Di UMRI bagi yang tidak berkualitas akan akan terpental. Sekarang adalah zamannya orang berkualitas dan pekerja keras. Kalau ingin memenangkan persaingan, maka harus persiapkan kualitas diri sendiri.
“Sementara keberadaan mahasiswa baru di UMRI adalah upaya mempersiapkan diri agar berkualitas. Namun, arti seorang mahasiswa tidak harus tergantung pada dosen dalam menimba ilmu. Tetapi pada diri diri sendiri,” tegas Rektor.
Tantangan kedua adalah yang berkaitan dengan ekonomi. Kalau ingin menguasai dunia, harus menguasai ekonomi. Rektor mencontohkan negara China yang saat ini sudah mulai menguasai ekonomi dunia. Bahkan di bidang ekonomi, peran China di Indonesia sangat besar.
Karena itu, UMRI sebagai kampus teknopreneur mendorong mahasiswa terjun menjadi enterpreneur. Sehingga lulusannya kelak diharapkan mendapat posisi penting di bidang ekonomi. Kalau masyarakatnya kalah secara ekonomi, maka bangsa ini bisa dikuasai oleh negara lain.
Selain mendorong mahasiswa menjadi entrepreneur, Rektor juga menegaskan ada hal lain yang sangat penting dan bahkan menjadi pembeda antara UMRI dengan kampus lain. Pembeda itu adalah kurikulum UMRI yang berbasis Al-Islam Kemuhammadiyahan.
“Mahasiswa UMRI dididik memiliki karakter Islami. Semuanya terlihat dari tingkah laku mahasiswanya dikehidupan sehari-hari. Salah satunya tergambar dari cara mahasiswanya bertutur sapa dan berkomunikasi dengan dosen dan sesama teman kuliah,” kata Rektor. (ind)