Rohil (nadariau.com) – Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengalami defisit keuangan terparah sepanjang sejarah terbentuknya kabupaten ini. Karena itu, Bupati Rohil Suyatno meminta semua pihak terutama masyarakat Rohil memahami kondisi ini, sehingga tidak jangan sampai terjadi adanya tindakan-tindakan yang memancing keributan.
”Defisit anggaran terjadi hampir di setiap daerah hingga membuat ekonomi terpuruk, namun defisit di Kabupaten Rohil merupakan yang terparah sepanjang sejarah terbentuknya kabupaten ini,” kata Bupati ketika menyikapi menurunya kondisi perekonomian daerah akibat defisit anggaran, kemarin.
Suyatno juga beralasan, Rohil mengalami defisit keuangan terbanyak. Akibatnya terjadi tunda bayar kepada rekanan dan Organiasi Perangkat Daerah (OPD) yang secara keseluruhan mencapai Rp311 miliar.
“Saya harus sampaikan dalam berbagai kesempatan tentang kondisi defisit ini, tapi perlu diketahui bahwa ini melanda seluruh negeri, seluruh Kabupaten di Indonesia ini mengalami hal yang sama,” kata Bupati.
Sementara uang yang ada dari sektor Dana Bagi Hasil (DBH) termasuk yang belu dikirim tahun lalu hanya sekitar 396 milyar. Bukan hanya defisit anggaran, namun uang yang menjadi hak Rohil belum juga dikirim, bahkan sudah berkali-kali datang ke Jakarta namun belum berhasil menemui Mentri Keuangan (Menkeu).
“Jadi sampai saat ini masih nihil kegiatan yang sudah diprogramkan berjalan, tapi biarlah kita fokus membayar hutang dulu,” kata Suyatno.
Pemkab dan DPRD juga telah melakukan berbagai upaya, apalagi Caturwulan I sudah dikirim dan ditarik kembali oleh pusat dengan alasan kelebihan kirim pada tahun 2014 silam.
“Kita tahu kondisi para rekanan, kita tahu kondisi OPD tapi yakinlah kita akan berjuang agar dana dkirim sebelum lebaran tiba,” kata Suyatno.(zul)
