Pekanbaru (nadariau.com) – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) harus dapat memastikan dan meyakinkan bahwa lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dan peluang usaha yang ada.
Peningkatan kualitas kemampuan dan kompetensi lulusan secara terus menerus merupakan keniscayaan yang harus dilaksanakan oleh pengelola perguruan tinggi. Sebab Dunia pendidikan Indonesia saat ini, dihadapkan pada tantangan yang sangat berat. Khususnya sebagai pengelola Pendidikan Tinggi.
Oleh karena itu, semenjak tahun 2014 hingga saat ini seluruh civitas akademika UMRI bergerak sangat cepat dan telah berjuang keras untuk memenuhi tantangan dunia pendidikan terhadap peningkatan kualitas dan kompetensi lulusan.
Keberhasilan-keberhasilan UMRI di tingkat Nasional lainnya dari periode Oktober 2016- Mei 2016 ini, diantaranya adalah Mahasiswa UMRI meraih hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM mahasiswa) untuk bidang penelitian dari pembiayaan KemenristekDikti. Hibah tersebut diperoleh mahasiswa dari Prodi Kimia (1 orang), Prodi Biologi (3 orang) dengan total dana hibah Rp36.500.000.
“Sementara itu disaat yang sama Mahasiswa Biologi berhasil melalui seleksi tahap III untuk Program Hibah Bina Desa (PHBD) juga dari pembiayaan KemenristekDikti 2017,” kata Rektor UMRI Dr H Mubarak MSi dalam Sidang terbuka, Senat UMRI, dalam rangka Wisuda Sarjana dan Diploma III Ke XII, untuk Periode Kedua tahun ajaran 2016-2017, sebanyak 213 orang, Sabtu (13/5/2017) dikampus II UMRI.
Sementara untuk tenaga pendidik (dosen), prestasi yang dicapai diantaranya adalah, 24 orang dosen UMRI meraih hibah penelitian KemenristekDikti yang terdiri dari 3 Penelitian Terapan, 1 Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, dan 18 Penelitian Dosen Pemula, dengan total nilai kontrak hibah penelitian sebesar Rp756,668,000.
Sedangkan 2 Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat diperoleh Dosen dengan total nilai kontrak sebesar Rp87,400,000. Upaya tersebut telah memberikan hasil. Salah satunya adalah dengan peningkatan status Akreditasi Program Studi saat ini 100 persen, telah meningkat menjadi berpredikat Akteditasi B (kecuali 2 program studi baru yang belum memiliki lulusan).
Peringkat B juga telah diperoleh untuk Akreditasi tingkat Perguruan Tinggi. Dari 1.131 Perguruan Tinggi yang terakreditasi di Indonesia, UMRI masuk ke dalam 345 (atau 31 persen) Perguruan Tinggi yang terakreditasi B.
Keberhasilan lainnya ditunjukkan juga oleh beberapa dosen berprestasi di tingkat Nasional seperti Yusnita MT, (Prodi Teknik Otomotif) dan Budi Istana SST MT, (dari Prodi Teknik Mesin) yang keduanya telah meraih The Best Presenters.
Sedangkan Ibu Zayyinul Hayati Zen MT, (dari Prodi Teknik Industri) meraih The Best Posters. Ketiga tenaga pendidik yang berasal dari Fakultas Teknik tersebut memperoleh penghargaan dari pelaksanaan seminar hasil penelitian nasional yang dibiayai oleh Kemenristek Dikti.
“Seminar tersebut dilaksanakan pada tanggal 17-18 Maret 2017 di Padang Sumatera Barat. Untuk periode-periode sebelumnya juga telah banyak keberhasilan yang dicapai Mahasiswa dan Tenaga Pendidik di lingkungan UMRI,” jelasnya.
Segala upaya yang telah dilakukan dan capaian UMRI saat ini menurut Mubarak dilaksanakan telah berpedoman pada Rencana Strategis UMRI 2014-2018 dan merupakan perwujudan komitmen kepemimpinan UMRI periode saat ini untuk menggapai Visi UMRI.
Yaitu Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai Ipteks dengan landasan Imtaq tahun 2030.
“Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala upaya yang telah dilakukan oleh mahasiswa tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas UMRI. Semoga ini dapat dipertahankan, terus dikembangkan dan semakin ditingkatkan ditahun-tahun yang datang dan juga pada periode kepemimpinan berikutnya,” ujar Rektor.
Wisuda ke XII ini turut dihadiri oleh Majelis Dikti dan Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rektor UMRI dan Kopertis Wilayah X foto bersama dengan pamuncak Universitas dan pamuncak Fakultas.
“Lulusan UMRI harus punya ciri khas. Artinya, tidak sama dengan lulusan perguruan tinggi lainnya. Dan UMRI memiliki apa yang bisa menjadikan itu. Karena perguruan tinggi dibawah organisasi Muhammadiyah, memiliki kelebihan yakni secara otomatis menjadi anggota Muhammadiyah, yang dimanapun berada, bisa saling mendukung dan membantu,” Kata Majelis Dikti dan Litbang pimpinan pusat Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad.
Sementara, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau, Wan Abu Bakar MSi menilai, UMRI sudah bergerak maju. Bahkan, semua proses belajar mengajarnya pun berjalan dengan baik.
“Kalau proses belajarnya sudah baik, tentu UMRI bisa menghasilkan sarjana-sarjana yang berkualitas sebagai calon pemimpin bangsa kedepan,” kata mantan Gubernur Riau ini. (ind)