Pekanbaru (nadariau.com) – Travel Umrah Pentha Wisata, PT Joe Pentha Wisata, Jalan Panda nomor 24/45 Sukajadi, Pekanbaru, Riau diduga sudah menipu ratusan calon jamaah yang berniat umrah ke Mekkah.
Modus penipuan, yaitu dengan melanjutkan bisnis travel Umrah Madaniah yang berpusat di Bandung Jawa Barat. Sementara Madaniah ditutup karena ada permasalahan berat. Travel Umrah Pentha Wisata selaku anak cabang Madaniah sebelumnya, mengurus izin baru dengan nomor 647 tahun 2016 atas nama PT Joe Pentha Wisata, milik pribadi.
Karena sebelumnya pelayanan bagus dan tepat waktu, maka jamaah sudah pernah berangkat ke tanah suci melalui kantor ini, sekarang kembali berniat melakukan Umrah dan ada juga mengarahkan sanak keluarga untuk memilih travel tersebut sebagai wadah pelaksanaan Umrah.
Tetapi, pada umumnya jemaah yang mendaftar sejak pendirian perusahaan travel ini, belum ada yang diberangkatkan. Dengan alasan belum dipanggil Allah ke tanah suci, jumlah penumpang belum cukup satu pesawat, visa dan kelengkapan surat calon jemaah belum siap diurus pihak perusahaan dan lain-lain.
Namun karena sudah jengkel, beberapa jemaah meminta uang kembali. Tetapi calon jamaah hanya dijanjikan akan dikembalikan uangnya sebanyak 50 persen, siap itu 30 persen dan 20 persen secara bertahap. Tetapi janji itu tidak pernah terwujud sampai sekarang.
Salah satu calon jamaah yang diduga tertipu yaitu, Kepala Inspektorat Pemerintah Kota Pekanbaru, Asmi. Ia pergi umrah satu keluarga dengan jumlah 5 orang. Jadwal keberangkatan bulan Februari 2017, lalu ditunda Maret dan ditunda akhir April.
Sementara sekarang sudah akhir April, tetapi belum lagi ada tanda-tanda keberangkatan. Memang ia bersama keluarga dianjurkan sabar. Namun kalau selalu ditipu-tipu seperti ini, maka ia berniat akan menempuh jalur hukum, jika belum juga diberangkatkan ke tanah suci.
“Kami mengambil paket Rp23 juta dan dikali lima orang. Rombongan kami ada 12 orang,” kata Asmi, kepada wartawan di kantor Travel Umrah Pentha Wisata, Selasa (25/04/2017).
Ketua MUI Kabupaten Pelalawan, Encep Jalinani, selaku mitra travel Pentha juga menyayangkan apa yang terjadi disana. Sementara ia sebagai pengurus jemaah melalui travel di Kabupaten Pelalawan mengaku sangat tersudutkan. Karena calon jamaahnya selalu menuntut kapan jadwal keberangkatan.
“Saya kesini mempertanyakan kapan sebenarnya keberangkatan jemaah kami. Karena saya selaku mitra kerja dan selaku pengurus jamaah tentu bertanggungjawab terhadap jamaah yang mendaftar melalui saya,” kata Encep.
Hal senada juga dikatakan Susi warga Pekanbaru. Yang berangkat adalah orang tua dan keluarganya. Rencana jadwal keberangkatan Desember 2016. Namun sekarang selalu ditunda-tunda. Sedangkan ia mengambil paket Rp27 juta. Sementara uang keberangkatan, baru dua hari mendaftar sudah dipaksa untuk dilunasi.
“Apa yang harus saya katakan kepada orang tua saya. Karena anggaran untuk pergi umrah adalah hasil simpanannya sudah bertahun tahun. Kalau bukan panggilan Allah, tentu kami tidak akan mendaftar Umrah,” kata Susi menyebutkan apa yang selalu dijawab petugas resepsionis perusahaan tersebut.
Sementara puluhan jamaah yang menunggu dan silih berganti berdatangan ke kantor Travel Umrah Pentha yang melayani Umrah Tarbiyah, Umrah Asfiyah dan Tour Muslim itu, untuk saat ini mencoba bersabar.
Selain ada datang mempertanyakan jadwal keberangkatan ada juga yang memaksa meminta pengembalian uangnya 100 persen. Kemudian para jamaah ini mempertanyakan pengawasan Kementrian Agama. Kenapa sampai kebobolan dalam pengeluaran izinnya.
Sementara ketika Nadariau.com bersama para awak media lain, mencoba mengkonfirmasikan permasalahan dugaan penipuan ini kepada Pimpinan perusahaannya bernama Riko atau anak Yohanes salah seorang Dosen Universitas di Pekanbaru itu, tidak mau menemui wartawan.
Malahan Riko meminta Satpam mengusir wartawan dari dalam ruangan keluar. Dengan alasan nanti akan akan memberikan tanggapan. Namun sudah ada sekitar satu jam menunggu, pimpinan perusahaan PT Joe Pentha Wisata ini tidak juga menemui awak media.
“Pak Riko masih negosiasi dengan para jamaah. Jadi silahkan tunggu saja diluar,” jawab beberapa Satpam yang berpakain safari abu abu dan berpakain kaos oblong itu, ketika beberapa kali mempertanyakan kesiapan Riko untuk dikonfirmasi. (ind)