Pekanbaru (Nadariau.com) – Beasiswa yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemerintah pusat melalui jalur Bidik misi kepada Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) bisa meningkatkan akademik dan mengembangkan soft skill.
Beasiswa itu tidak saja membantu SPP dan biaya hidup mahasiswa saja, tetapi bisa membentuk karakter kearah lebih baik dari sebelumnya. Sehingga bisa membedakan dosen dan mahasiswa yang sudah mengikuti pendidikan soft skill dan belum jika dilihat dalam perilaku sehari hari di kampus maupun diluar kampus.
“Pendidikan soft skill sudah ke dua kali kita selenggarakan. Jadi di kampus dapat membedakan karakter mahasiswa yang sudah mengikuti pendidikan dan yang belum. Untuk itu kita terus mengembangkan soft skill kedepan,” kata Rektor UMRI Dr H Mubarak Msi, dalam kegiatan program peningkatan akademik dan pengembangan soft skill bagi penerima beasiswa Pemprov-UMRI, Selasa (28/02/2017).
Maksud pembedaan karakter tersebut yaitu, mahasiswa yang sudah mengikuti pendidikan skill, mereka bisa menunjukkan jati diri sebagai seorang muslim. Bentuk jati diri itu, internal, seluruh dosen, karyawan dan mahasiswa dapat menampakkan ciri khas ke Islaman dikampus, yakni ketika adzan, seluruh aktifitas dihentikan, dan berbondong-bondong ke Masjid.
Karena dengan melaksanakan sholat tepat waktu akan membuat jiwa seseorang menjadi tenang. Seseorang itu juga akan merasa nyaman ketika berada didalam Masjid. Untuk menerapkan karakter ini, satu sama lain saling mengingatkan. Baik dalam suasana belajar atau diluar kampus.
Disisi lain, bisa menunjukkan tata cara dalam bertutur sapa dikampus. Sebagai sesama muslim yang diucapkan saat menyapa adalah mengucapkan salam. Sebab dengan ucapan salam dibiasakan, berarti selalu mendoakan keselamatan kepada orang lain. Jadi kuncinya adalah harus dibiasakan selaku orang muslim.
“Dengan karakter seperti ini, UMRI bisa menjadi universitas yang tidak hanya berorientasi pada menciptakan sumber daya manusia berkualitas dibidang keilmuan dunia. Tetapi bisa memiliki nilai lebih yakni mendalami ilmu ke Islaman pada diri dosen dan mahasiswa,” ujar Mubarak. (ind)
