Pekanbaru (nadariau.com) – Kawasan hutan lindung dan taman nasional diawasi agar dapat terjaga dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pasalnya, sudah mulai ditemukan sejumlah titik api di wilayah Sumatera memang terpantau. Untuk implementasinya, Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Riau juga telah menurunkan tim untuk mengkroscek dilapangan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau Yulwiriati Moesa mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena memang di beberapa wilayah Riau masih terjadi kebakaran.
“Ya tim kita sudah turun, dan ditemukan ada pondok tapi tak ada orangnya di Bukit Betabuh. Polhut sudah diinstruksikan harus ditangkap karena ada surat tugas. Kita tak akan biarkan hutan lindung dan taman nasional terbakar,” tuturnya dalam rapat koordinasi pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Kantor Gubernur Riau, Jumat (13/01/2017).
Yulwiriati menambahkan, dengan menempatkan tim Polhut melalui koordinasi dengan stakeholder terkait. Untuk pengawasan, pihaknya mengacu pada aturan yang berlaku. Dimana sesuai aturan, memang harus dijaga bersama agar dapat terjaga dari karhula.
Sementara itu Kepala BPBD Riau Edwar Sanger juga mengatakan, beberapa langkah preventif juga sudah mulai dilakukan di beberapa titik karhutla.
”Sudah kita inventarisir. Untuk awal tindakan preventif kita utamakan, tim di daerah akan diperkuat. Ini juga kita lakukan untuk menghadapi dan mengantisipasi karhutla di 2017,” tegasnya.
Sedangkan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi tak bisa menutupi kegeramannya dalam rapat koordinasi pencegahan Karlahut tersebut. Pasalnya, dalam beberapa patroli rutin yang dilakukan personilnya mendapati fakta masih beraninya oknum tak bertanggungjawab melakukan pembakaran lahan. Ini dibuktinya adanya pondok-pondok kayu yang diduga menjadi tempat pelaku pembakar lahan.
Untuk itu Danlanud meminta agar pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), untuk mengekspose siap pemilik lahan ataupun kebun tersebut.
“Jelaskan siapa pemilik lahan itu, tentukan titik koordinatnya. Umumkan saja kepada media perusahaan yang punya lahan yang terbakar. Jangan ditutup-tutupi,” tegas Danlanud.
Sementara itu, Komandan korem 031/WB, Brigjen TNI, Nurendi, juga bakal melalukan tindakan tegas kepada pembakar lahan. Bagi tiga pilar yang ada di wilayah Riau, tidak bisa menjalankan tugas dengan baik dalam menjaga pencegahan Karlahut, akan mengalami nasib copot jabatan.
“Yang tidak benar di copot saja, kalau yang tiga pilar tidak bekerja dengan baik. Program-program yang harus dijalankan tiga pilar ini harus dijalankan, agar tidak terjadi kebakaran,” ungkap Danrem.
Kegiatan yang harus dilakukan dalam pencegahan Karlahut, diantaranya, mengadakan patroli, sosialisai, penyebaran himbauan. Operasi yustisi dan penegakan hukum, pembinaan organisasi sesuai konsep pencegahan.
“Selain itu perbaikan dan pengadan peralatan pemadaman juga disiapkan. Muncul api padamkan segera. Membuat skat kanal, termasuk sinergisitas dan regulasi juga dijalankan. Kalau semua ini jalan maka api tidak akan ada dan juga asap hilang, seperti tahun 2016 lalu,” kata Jendral bintang satu ini.(sny)