Pekanbaru (Nadariau.com) – Kalangan aktifis pergerakan Kampar sangat menyayangkan dan mengecam tindakan brutal premanisme, terhadap pemukulan massa mahasiswa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di Dinas Kesehatan (Diskes) Kampar.
“Dimana kita ketahui insiden pemukulan dan pembubaran paksa tersebut terjadi ketika sekelompok mahasiswa melakukan unjuk rasa di kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Kampar. Peristiwa tersebut saat ini viral di media sosial, seperti di group whatsApp dan lainnya,” kata Ahmad Efendi di Pekanbaru kepada media, Rabu (28/12/2022).
Selaku Ketua Ikatan Putra Putri Indonesia Riau (IPPI-R) yang juga aktifis Riau asal kampar, ia mengecam dan mengutuk aksi pemukulan tersebut. Sebab aksi unjuk rasa dan menyampaikan pendapat di muka umum itu di lindungi oleh undang-undang dan semua orang berhak mengelar aksi demo, seperti di Kampar kemarin, asalkan telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan apabila ditemukan hal-hal yang melanggar maka kepolisian berhak untuk membubarkan aksi tersebut ungkap nya.
“Setiap kegiatan unjuk rasa tentunya harus ada pemberitahuan dan koordinasi ke pihak kepolisian melalui surat pemberitahuan kegiatan unjuk rasa. Jika sudah ada pemberitahuan, maka pihak kepolisian wajib untuk mengawal massa unjuk rasa, agar berjalan dengan tertib dan lancar,” tegas ahmat yang juga mantan ketua umum HMI pekanbaru ini
Dengan tegas, Ahmad meminta kepada Kapolres Kampar agar bisa menangkap dan mengusut tuntas tindakan pemukulan tersebut dan benar-benar diproses secara hukum yang berlaku. Karena tindakan tersebut telah menciderai nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
“Selanjutnya kami sedang berumbuk dengan para aktifis Kampar lainnya dan Pengurus Wilayah Komunitas Aktifis Muda Indonesia Riau (PW KAMI Riau) untuk membuat gerakan lebih besar terkait tindakan brutal tersebut,” tegas Ahmad. (olo)


