Rabu, Desember 17, 2025
BerandaHeadlineHenny, Sang Kader Yang Peduli Kepada Kesehatan

Henny, Sang Kader Yang Peduli Kepada Kesehatan

Pekanbaru (Nadariau.com) – Sadar benar masih banyak masyarakat yang belum terpapar Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), membuat Yurmahenny (55) tertarik menjadi Kader JKN untuk wilayah Kantor Cabang Pekanbaru.

Sosok yang senang bersosialisasi dan aktif sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Laskar Melayu Riau ini memulai sepak terjangnya menjadi informan BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 lalu, sejak program Kader JKN ini dicanangkan, wanita yang akrab disapa Henny ini meneruskan langkahnya ikut berpartisipasi pada program tersebut.

“Saya sudah bergabung sejak tahun 2014. Saat itu ada namanya Putra Putri JKN di cabang. Pada dasarnya kegiatannya sama, yang memberikan informasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan Program JKN, mulai dari pendaftaran baru, perubahan data, atau sekedar informasi alur-alur pelayanan. Bedanya dengan era Kader JKN adalah Kader JKN pun kini dapat melakukan kolekting iuran kepada peserta,” terang Henny saat ditemui di kediamannya di Jalan Mas, Rumbai Pesisir.

Ida (58), salah satu tetangga Henny, mengaku bersyukur mengetahui Henny adalah Kader JKN. Meski sudah menjadi peserta sejak 2014, Ida dan suami belum pernah menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS)-nya. Sakit sedikit, mereka hanya mengonsumsi vitamin. Hingga awal tahun 2017 yang lalu.

Sang suami kena Hipertensi. Ida bingung, karena sudah lama rasanya ia belum melakukan pembayaran dan sangsi akan jumlah denda yang mungkin akan ia tanggung.

“Kudengar si Henny ini Kader JKN. Kubilang-lah ke Bapak kalau ada Kader JKN, mungkin bisa kita tanya-tanya dan minta tolong ke dia,” ujar Ida dengan aksen Batak-nya yang khas.

Henny-pun dengan sigap membantu Ida dan keluarga. Henny menginformasikan hingga awal 2017 hanya 12 bulan ditambah bulan berjalan yang menjadi beban tunggakan Ida dan keluarga.

Lebih lanjut Henny menginformasikan bahwa dalam masa 45 hari sejak pelunasan tunggakan, Ida dan sekeluarga akan terkena denda rawat inap jika Ida atau keluarga yang lain ada rawat inap. Ida juga melakukan perubahan kelas rawatan yang juga dibantu Henny pengurusannya.

Saat dikonfirmasi mengenai suka dan duka menjadi Kader JKN oleh Tim Jamkesnews, wanita yang juga merupakan Ketua Srikandi Pemuda Pancasila ini mengaku tidak menemui kedukaan malah kesukaan. Selain pengupahan yang jelas terhadap aktivitas kader yang ia jalani, kegiatan sosialisasi dan berinteraksi ke masyarakat sudah mendarah daging baginya.

“Niatnya ingin membantu saja. Karena Program JKN-KIS ini mulia. Bentuk kepedulian Pemerintah kepada masyarakatnya. Jika ada yang belum tahu atau belum terpapar program ini kan, sayang. Apalagi saat kondisinya sedang sakit. Eh, saat dicek ternyata dia peserta JKN, misalnya. Kan mereka jadi tertolong,” ungkap Henny semangat.

Henny sendiri sudah memiliki lebih kurang 500 warga binaan yang tersebar di Kelurahan Limbungan Baru, Kelurahan Meranti Pandak, dan Kelurahan Umban Sari. Harapan Henny, kepada pihak terkait tetap mencurahkan perhatiannya pada keberlangsungan program ini. Karena akan banyak air mata yang terbuang jika program ini tidak ada. (ind)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer