Pekanbaru (Nadariau.com) – Korban serangan anjing liar yang diduga terjangkit rabies di Kecamatan Tenayan Raya bertambah. Jumlah korban yang sebelumnya lima orang, kini bertambah menjadi sembilan orang.

Kanit Reskrim Polsek Tenayan Raya, IPTU Dodi Vivino, membenarkan hal tersebut.
“Ada 9 orang yang jadi korban gigitan anjing liar sampai saat ini yang kami data,” kata IPTU Dodi Vivino, Jumat (22/08/2025).
Para korban yang digigit masing-masing berinisial WA (10), NBS (55), FUS (40), AD (11), MR (3), YL (38), BK (45), HY (49), dan AS (21). Seluruh korban sempat menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Beruntung, kondisi mereka kini berangsur membaik. “Semua korban sudah pulang dan menjalani rawat jalan,” tambah IPTU Dodi.
Mayoritas korban mengalami luka gigitan di bagian kaki. Namun yang paling memprihatinkan, seorang balita berusia 3 tahun berinisial MR harus mendapat perawatan serius karena digigit pada bagian leher.
Kasus ini membuat warga Tenayan Raya semakin resah, mengingat anjing liar tersebut masih berkeliaran dan belum berhasil ditangkap. Pihak kepolisian bersama perangkat kelurahan dan dinas terkait kini tengah berupaya melakukan pencarian serta pencegahan agar serangan tidak kembali terjadi.
Seperti diketahui sebelumnya, warga Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, mendadak heboh setelah seekor anjing liar berwarna cokelat mengamuk dan menyerang warga pada Kamis (21/08/2025) petang. Sedikitnya lima orang menjadi korban gigitan, termasuk seorang balita berusia 2 tahun.
Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Didi Antoni, SH MH mengatakan bahwa, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB hingga 17.30 WIB di sejumlah titik lokasi, yakni Jalan Kamboja Indah RW 08, Jalan Mangga Besar 3 RW 08, Jalan H. Imam Munandar depan Toyota Agung RW 06, Jalan Singgalang RW 07, dan Jalan Sudimoro RW 03.
Ia menuturkan, anjing liar tersebut berjumlah tiga ekor yang keluar dari semak-semak di sekitar Imam Munandar depan Shorum Toyota, Tenayan Raya. Namun, satu diantaranya diduga terpapar rabies.
Dimana anjing tersebut berwarna coklat dengan lidah menjulur dan ekor menjuntai itu, menyerang setiap orang yang ia lihat.
“Jadi yang satu ini, setiap dia lihat orang langsung mengejar dan menggigit. Dia muncul dari semak-semak,” kata Kapolsek didampingi Kanit Reskrim, IPTU Dodi Vivino.
Ada sekitar lima orang warga yang menjadi korban salah satunya balita berusia 2 tahun. Saat ini kelima warga tersebut sudah mendapat penanganan medis di RSUD Arifin Ahmad.
“Saat ini semuanya sedang dirawat di instalasi gawat darurat RSUD Arifin Ahmad,” katanya.
Meski begitu, jumlah korban masih berpotensi bertambah. Polisi bersama warga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan.
“Korban kemungkinan lebih dari 5 orang saat ini anggota sedang mendata dilapangan,” kata Kapolsek.
Sementara, satu ekor anjing yang diduga terpapar rabies sudah berhasil dibunuh warga. Sementara dua ekor lainnya dalam pencarian.
Untuk memastikan penyebab, jasad anjing kini sudah dibawa ke Dinas Peternakan di Jalan Hangtuah guna dilakukan uji laboratorium, apakah benar positif rabies atau tidak.
Polsek Tenayan Raya bersama instansi terkait telah mengambil langkah cepat, mulai dari mendata korban, membawa warga yang terluka ke rumah sakit, hingga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan Dinas Peternakan untuk penanganan lebih lanjut.
“Langkah-langkah preventif terus dilakukan agar kejadian serupa tidak meluas, sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tambahnya.(sony)


