Rabu, Juli 16, 2025
BerandaHeadlineMilad ke 17 UMRI, Prof Muhadjir Effendy Jelaskan Perjuangan KH Ahmad Dahlan...

Milad ke 17 UMRI, Prof Muhadjir Effendy Jelaskan Perjuangan KH Ahmad Dahlan Bangun Peradaban Islam

Pekanbaru (Nadariau.com) – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menjelaskan bagaimana hebatnya perjuangan KH Ahmad Dahlan, dalam membangun kembali peradaban Islam yang sudah hancur akibat ratusan tahun penjajahan Kolonial Belanda di Indonesia.

Dalam catatan sejarah, KH Ahmad Dahlan tidak pernah berlawanan dengan Kolonial Belanda yang saat itu memimpin pemerintahan Indonesia. Beliau selalu melakukan pendekatan dengan pemerintah tanpa melakukan perlawanan demi mewujudkan cita-cita umat untuk membangun kembali peradaban Islam.

“Salah satu strategi KH Ahmad Dahlan yaitu, sebagian kader yang termasuk salah seorang putranya dikirim ke Pakistan untuk menuntuk Ilmu Islam. Dan seorang putra lagi bersama Kader Muhammadiyah dapat restu dari Sultan Hamengku Buwono IX untuk di kirim ke Eropa untuk belajar Bisnis. Jadi pemikiran hebat tersebut telah dapat kita rasakan dalam pengembangan organisasi Muhammadiyah saat ini dan untuk masa depan,” kata Prof Muhadjir dengan penuh perasaan mengenang jasa KH Ahmad Dahlan, dalam acara puncak Milad ke-17 Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Sabtu (28/6/2025).

Hal senada juga dikatakan Mufti Negeri Perlis, Malaysia – Dato’ Arif Perkasa Dr Mohd Asri Zainul Abidin (Dato’ MAZA). KH Ahmad Dahlan telah mengawali perjuangannya dengan membangun dunia pendidikan diseluruh daerah. Sehingga telah menciptakan jutaan kader-kader Muhammadiyah yang tersebar diseluruh penjuru.

“Tokoh tokoh Islam yang diciptakan KH Ahmad Dahlan bukan saja di Indonesia, tapi tersebar di seluruh Asia dan mancanegara. Dengan banyaknya perkembangan tokoh Islam, kita berharap puncak kejayaan peradaban Islam kembali bangkit untuk menjadi kuat.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Prof Brian Yuliarto ST MEng PhD, yang juga kader terbaik Muhammadiyah menegaskan dalam tatanan kehidupan, tidak ada negara yang sejahtera tanpa industri. Maka pengembangan teknologi akan dimulai dari kampus, Karena kampus merupakan tempat berkumpulnya orang-orang cerdas.

Saat ini pertumbuhan teknologi Indonesia masih jauh dibawah Thailand maupun Vietnam. Sehingga upah pekerja tentu lebih rendah dari negara luar. Untuk itu Presiden RI Prabowo mendorong kampus untuk bisa mensetarakan teknologi kita dengan negara negara maju lainnya,” kata Prof Brian.

Sementara, Rektor UMRI Dr Saidul Amin MA mengatakan, tepatnya 17 tahun yang lalu, Universitas Muhammadiyah Riau berdiri sebagai wujud nyata dari komitmen Persyarikatan Muhammadiyah Riau dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban Islam.

Sejak awal berdiri, Umri hadir bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pembinaan akhlak, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pemberdayaan Masyarakat, serta membentuk kader Persyarikatan.

Dengan mengusung tema “Inovasi, Kolaborasi, dan Internasionalisasi,” Milad ke-17 ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan yang telah kita lalui dan menatap masa depan dengan penuh optimisme dan semangat pembaruan.

Dalam hal Inovasi, Umri akan terus mendorong inovasi dalam semua aspek, baik dalam pengembangan kurikulum, penelitian, maupun pelayanan kepada masyarakat. Di era transformasi digital dan revolusi industri 5.0, perguruan tinggi harus menjadi pelopor perubahan yang relevan dan berdampak. Sedangka Kolaborasi, keberhasilan tidak bisa dicapai secara individual. Oleh karena itu, Umri akan terus memperluas jaringan institusi pendidikan nasional dan internasional. Bersama-sama, kita ciptakan ekosistem pendidikan yang produktif dan kolaboratif.

“Konsep Internasionalisasi yang merupakan bagian dari komunitas global, Umri memiliki peran untuk membentuk lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional, dengan tetap berakar pada nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan dan kearifan lokal. Kerja sama dengan berbagai universitas luar negeri/internasional akan terus ditingkatkan, baik dalam bentuk pertukaran dosen, mahasiswa, maupun riset bersama,” kata Dr Saidul Amin.

Dalam Sidang Senat Terbuka UMRI, 1447 Hijriyah di Kamus Utama UMRI, turut dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Muhadjir Effendy MAP beserta Bapak Prof Dr H Syamsul Anwar MA. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Prof.Brian Yuliarto ST MEng PhD, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah Prof Dr Bambang Setiaji MSi, Gubernur Riau, dalam hal ini diwakili Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau H Erisman Yahya SH MH, Mufti Negeri Perlis, Malaysia – Dato’ Arif Perkasa Dr Mohd Asri Zainul Abidin (Dato’ MAZA).

Kemudian, Para panelis Bicang Tauhid Negara Serumpun, diantaranya Dr Abdullah Yasin (Malaysia), Dr Sukree Langputeh (Thailand), Dr Bashiron Bin Abdullah (Vietnam), Rektor/Direktur/Ketua PTMA se-Sumatera beserta Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di lingkungan LLDIKTI Wilayah XVII dan perwakilan seluruh cabang orang Muhammadiyah. (alin)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer