Pekanbaru (Nadariau.com) – Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Dr Saidul Amin, MA menyampaikan bahwa lulusan UMRI harus bisa bermanfaat bagi masyarakat dan alam semesta. Kemudian dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk menjadi syiar Islam dimana saja berada.
Saat ini, wisuda mengusung tema “Mewujudkan Generasi Inovatif, Inspiratif, Berdaya Saing dan Mencerahkan Semesta”. Tema ini dipilih dengan harapan para wisudawan menjadi generais yang mampu berinovasi mengembangkan keilmuan yang ada. Termasuk berdaya saing.
“Kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh wali mahasiswa yang telah mengamanahkan putra dan putrinya kepada UMRI. Sehingga mereka bisa menyelesaikan studi di UMRI dengan baik. Kepada wisudawan kita berharap agar mampu berdaya saing di gelanggang kehidupan sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah,” kata Saidul Amin saat mewisuda 388 orang pada wisuda ke 28, di Kampus Utama UMRI, Sabtu (3/5/2025).
Kepala LLDikti Wilayah XVII Dr H Nopriadi SKM MKes menghimbau para wisudawan agar menjaga kesehatan fisik, mental dan spiritual. Kemudian, wisudawan diharapkan dapat memuliakan kedua orangtuanya.
Salain itu para, wisudawan didorong belajar mengenal diri, karena situasi di dunia yang terus berubah dan berkembang. Untuk itu wisudawan didorong mampu beradaptasi dan mampu menyesuaikan diri dengan terus belajar dan berkembang.
“Semangat Muhammadiyah yang tidak hanya melihat apa yang tampak di permukaan. Tapi juga memandang fisik, akhlak dan ketulusan untuk memberi manfaat bagi semesta. Asas UMRI yang berlandaskan pada Alquran, Al Sunah, Pancasila dan UUD 1945 menjadi pijakan yang kokoh dalam menyiapkan mahasiswa muslim yang bertakwa dan bermarwah,” kata Nopriadi.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Dr Hendri Sayuti MAg memberi apresiasi tinggi pada UMRI yang telah melaksanakan wisuda program sarjana dan diploma. Apalagi, wisuda saat ini bukan seperti biasa. Dimana, dalam wisuda kali ini juga ada pencerahan dari Wamendikdasmen.
Dia juga mengapresiasi rektor yang telah membawa perubahan fisik dan akademik pada UMRI. Sebagai satu-satunya universitas Muhammadiyah di Riau, tidak salah jika mengharapkan UMRI bisa menjadi mercusuar kemajuan dan peradaban. Amanah yang diberikan persyarikatan pada UMRI adalah membangun peradaban. Hal ini adalah amanah yang tidak mudah dicapai.
“Kepada wisudawan, saya berpesan, agar mereka tak sekadar lulus menjadi sarjana yang mencari kerja. Tapi menjadi orang yang mampu membawa kemajuan bagi peradaban,” kata Hendri.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menegah (Wamendik) RI, Fajar Riza Ul Haq dalam orasi ilmiahnya, menyampaikan, para lulusan untuk bersiap memasuki dunia yang betul-betul baru dan belum tentu sesuai dengan ekspektasi.
Karena saat ini, penggunaan kecerdasan buatan dalam dunia kerja telah berdampak terhadap perampingan tenaga kerja. Sehingga pekerjaan sudah banyak digantikan oleh mesin. Hal ini, tentunya berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja.
Apalagi ekonomi Indonesia saat ini belum benar-benar baik baik pasca pandemi Covid-19, perang antara Rusia-Ukraina dan sekarang perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
“Untuk itu, jangan dibayangkan dunia kerja itu nyaman, enak, serba gampang. Maka siapkan mental untuk siap bekerja di manapun dengan totalitas yang kuat. Maka lulusan atau sarjana harus memperkuat hard skill maupun soft skill kemampuan dalam, serta kemampuan berkolaborasi dan bekerja sama sehingga mampu beradaptasi di dunia kerja,” kata Fajar.
Sementara, Gubernur Riau Abdul Wahid diwakili Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau Erisman Yahya berharap Wisudawan diminta bisa berdikari dan mandiri untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Tantangan kedepan bagi wisudawan sangat lah berat, ditengah kondisi kemajuan teknologi informasi saat ini, karena itu jangan hanya berharap bekerja pada orang lain, menciptakan lapangan kerja haruslah menjadi pilihan.
“Jangan hanya berlaku berharap menjadi ASN, ataupun bekerja di perusahaan, wisudawan harus mampu menciptakan lapangan kerja, kami yakin alumni UMRI. Sebab negara yang tangguh salah satunya bisa dilihat dari generasi mudanya. Jika baik generasi mudanya baik, maka baik lah suatu negara dan jika generasi mudanya tidak baik, maka akan buruk lah suatu negera,” kata gubernur. (alin)