Kuansing (NadaRiau.com)-Ternyata, semenjak akhir 2024 lalu Politisi muda dari kecamatan Hulu Kuantan, yakni Andiko Putra sudah dipecat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pemecatan itu merupakan buntut dari kasus intimidasi terhadap Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kuansing yang dilakukannya beberapa waktu lalu saat melakukan penangkapan alat berat yang berada di kawasan Hutan Lindung Kecamatan Hulu Kuantan.
Dari surat yang beredar dan masuk ke DPC Partai PKB Kuansing, Aldiko Putra diberhentikan dari Partai PKB semenjak Tanggal 24 Desember 2024 lalu. Surat tersebut merupakan pemberhentian yang langsung ditandatangani oleh Muhaimin Iskandar yang merupakan ketua umum DPP Partai PKB.
Pemberhentian aldiko Putra dari partai yang membesarkan namanya tersebut dibenarkan oleh Musliadi, ketua DPC Partai PKB Kuansing.
“Betul aldiko putra sudah dipecat oleh DPP PKB dan saya sudah menerima surat pemecatan tersebut, sekarang proses Pergantian Antar Waktu (PAW) sudah diusulkan ke DPRD 12 hari yang lalu, sesuai aturan sudah diproses di DPRD,” ungkap politisi yang kerap di sapa Cakmus tersebut
Aldiko lanjut Musliadi, sudah dibebaskan dari PKB. bahkan, yang bersangkutan tidak diperbolehkan lagi memakai segala bentuk atribut PKB dan mengatasnamakan partai PKB sesuai surat dari DPP yang ditanda tangani oleh ketua umum dan sekjen PKB beberapa waktu lalu.
Saat ditanya tentang proses hukum terkait kasus yang menimpa Aldiko di polres Kuansing, Cak mus menyerahkan hal tersebut sepenuhnya ke penegak hukum yang memiliki kewenangan untuk menangani kasus tersebut.
“itu adalah kewenangan penyidik polres kuansing, silahkan tanya ke kawan kawan di polres, dan atasa nama partai PKB tidak ikut campur urusan saudara Aldiko kerna beliau sudah dipecat dan di cabut ke anggotaan nya di partai,” tegas Cakmus
Sementara itu untuk PAW Aldiko Putra, jelas politisasi asal kecamatan Cerenti ini. Sesuai dengan aturan pengganti nya yang mendapat suara terbanyak kedua pada saat pemilihan legisatif waktu lalu.
“Aditya pramana dari dapil 4,” tutupnya (DONI)
. Pemecatan itu merupakan buntut dari kasus intimidasi terhadap Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kuansing yang dilakukannya beberapa waktu lalu saat melakukan penangkapan alat berat yang berada di kawasan Hutan Lindung Kecamatan Hulu Kuantan.){kind=link}