Jumat, Maret 21, 2025
BerandaHeadlineChicco Jericho Datangi Polda Riau Terkait Kematian Gajah

Chicco Jericho Datangi Polda Riau Terkait Kematian Gajah

Pekanbaru (Nadariau.com) – Aktor Chicco Jericho mendesak Polda Riau untuk segera mengusut tuntas kasus kematian gajah Rahman di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau.

Duta World Wildlife Fund (WWF) For Nature Chicco Jerikho langsung mendatangi Ditreskrimsus Polda Riau untuk menindak lanjuti penyelidikan yang dilakukan Subdit IV Tindak pidana Tertentu (Tipidter) tersebut.

“Kami berharap agar kasus ini terungkap sampai ke akar-akarnya. Kita sudah serahkan berupa petisi dari masyarakat yang sudah terkumpul lebih dari 10.000. Itu bukti bahwa kami semua mendukung Polda Riau dalam rangka penyelidikan ini,” kata Chicco, Senin (25/03/2024) petang.

Dijelaskan Chicco, gajah Rahman tersebut mati di wilayah konservasi yang seharusnya wilayah yang aman. “Tahun 2024 lumayan banyak kejadian gajah mati. Belum lagi gajah Rahman di lingkungan konservasi. Semoga ini yang terakhir,” harap Chicco.

Diceritakannya, gajah Rahman merupakan gajahbyang sangat pintar. Pertama kali dia bertemu pada 2014 lalu di TNTN Tesso Nilo ketika bermalam disana.

“Ini gajahbakrab dengan manusia. Gajah Rahman merupakan gajah patroli, menggiring gajah liar dan kegiatan konservasi lainnya, bisa dibilang dia kaptennya,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Chicco, pihaknya akan mengawal kasus ini sampai selesai. Selain itu, pihaknya juga akan memperhatikan keamanan dan kesejahteraan para mahoud (pawang gajah). “Ketika kita perhatian kesejahteraan, maka gajah ini juga akan dirawat dengan sepenuh hati,” pungkasnya.

Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau, Kompol Nasrudin menjelaskan, pihaknya memang telah menerima kedatangan Chicco Jericho terkait masalah kematian gajah Rahman.

Perkembangan penyelidikan kematian gajah fenomenal itu, Subdit IV Tipidter Polda Riau telah memeriksa 12 orang saksi dan telah berkoordinasi dengan dokter hewan yang menangani langsung nekropsi gajat tersebut.

“Kita lakukan pemeriksaan eksternal terhadap masyarakat sekitar TNTN Tesonilo. Kami juga melakukan pemeriksaan internal yakni pawang gajah (mahout) tersebut,” kata Nasrudin.

Dia mengungkapkan, satu bulan sebelum gajah Rahman ditemukan mati, telah terjadi perambahan hutan di lokasi TNTN Tesso Nilo.

“Gajah Rahman ini sangat berperan pada saat membersihan pohon-pohon yang sengaja ditumbangkan oleh perambah hutan. Ini menjadi satu kemungkinan bahwa diduga pelaku bisa dari eksternal (dari luar). Kami juga telah memeriksa pawang-pawang gajah di lokasi TNTN Tesso Nilo,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari dokter hewan yang menangani saat itu, diduga kuat gajah Rahman diracun (dengan menggunakan pepaya). “Diduga kuat karena diracun,” pungkasnya.

Seperti diketahui, gajah Rahman ditemukan mati dalam kondisi satu gading terpotong di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (14/1/2024). Gajah jinak berusia 46 tahun itu mati diduga karena diracun. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) TNTN, Eko Hery Satriyo Utomo. Menurutnya, gajah binaan atau gajah latih bernama Rahman ditemukan sedang terkapar di dalam kawasan konservasi TNTN.

“Gajah Sumatera ditemukan mati dengan kondisi gading sebelah kiri sudah terpotong. Diduga, gajah latih berusia 46 tahun itu mati karena di racun orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan kematian gajah tersebut, populasi gajah sumatera di TNTN menjadi berkurang,” kata Eko, Selasa (16/1/2024).

Sebelum mati, pawang gajah atau mahout bersama petugas TNTN berusaha memberi pertolongan untuk menyelamatkan hewan bertubuh besar itu. Mereka memberi obat cairan penawar racun dan memberi minum agar Gajah Sumatera itu tetap bertahan hidup.

“Namun, berselang beberapa jam kemudian, Gajah Rahman itu akhirnya tidak terselamatkan. Gajah latih tersebut mati dalam kondisi gading sebelah kiri sudah terpotong,” ujarnya.(sony)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer