Pekanbaru (Nadariau.com) – Sebuah video aksi pengeroyokan seorang siswa SMA yang terjadi di dalam ruang kelas viral di media sosial. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di salah satu SMA di Kabupaten Kuantan Sengingi (Kuansing), Provinsi Riau, pada Rabu (21/09/2022) lalu. Dimana kejadian tersebut dipicu saling ejek saat pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Dalam video berdurasi 14 detik tersebut, terlihat korban yang merseragam pramuka di keroyok beberapa siswa lain. Pelajar perempuan juga terlihat histeris melihat kejadian anarkis tersebut.
Para siswi berupaya berupaya melerai dan berusaha merangkul korban. Namun siswi tersebut malah terkena pukulan siswa yang ikut mengeroyok.
Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Rendra Okta Dinatha saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya aksi pengeroyokan sesama siswa SMA tersebut. Menurut Kapolres, peristiwa tersebut terjadi saat pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) lantaran saling tatap antara korban dengan siswa lainnya.
“Benar, pengeroyokan dipicu saling tatap dan siswa yang mengeroyok disebut tidak senang,” kata Rendra saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (24/9/2022).
Kapolres menjelaskan, awalnya proses pemilihan ketua OSIS berlangsung aman, tiba-tiba terjadi aksi pengeroyokan antara korban R dengan teman-temannya di kelas.
Siswa lain lalu merekam kejadian tersebut dengan kamera handphone hingga viral di media sosial.
“Korban saat ini sudah membuat laporan ke Polsek Kuantan Mudik. Laporannya sudah ditindaklanjuti,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Kuantan Mudik Iptu Ferry Fadillah mengatakan, laporan tersebut sudah ditindaklanjuti, korban R juga sudah divisum karena luka-luka memar.
“Korban dan saksi sudah dimintai keterangannya. Perkelahian itu tidak ditemukan dengan pemilihan OSIS,” jelasnya.
Ferry menyebutkan, motifnya karena ada yang tidak disenangi. “Tetapi kita masih mendalami apakah ada motif lain, sementara itu motifnya,” kata Ferry.
Setelah kejadian, pihak Polsek mendatangi sekolah bersama Camat dan pengurus komite sehari setelah kejadian sembaru meminta orang tua siswa yang bertikai untuk datang ke sekolah.
“Pihak sekolah memanggil wali murid untuk menyelesaikan,” katanya.(sony)