Bandung (Nadariau.com)- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Komunikasi Bisnis (FKB), Telkom University. Melakukan kegiaatan yang berkonstribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang berbasis digital bagi guru dan siswa di SMK pariwisata YPPS di Sumedang. Dr. Putri Fariska Sugesti, ketua kegiatanan, menyatakan bahwa Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan konsep digital pada aspek keuangan, pemasaran, motivasi & pengembangan diri serta publik speaking untuk guru. Kegiatan ini mengambil tema “Peningkatan Kualitas Pendidikan Berbasis Digital Bagi Guru SMK YPPS Pariwisata Sumedang”.
“Saat ini Transformasi digital secara dramatis mengubah banyak aspek dalam kehidupan masyarakat tidak hanya pada ranah formal saja yaitu administrasi publik, struktur industri dan pekerjaan termasuk kedalam kehidupan pribadi. Dengan adanya kondisi pandemi Covid 19 saat ini menambah ketergantungan setiap aspek pada penggunaan teknologi informasi yang mau tidak mau harus diadaptasi dengan cepat oleh setiap kalangan masyarakat. Begitupula dengan guru dan peserta didik saat ini dengan dibatasinya mobilitas pada proses belajar mengajar memaksa mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang sangat cepat ini,” Tutur Dr. Putrie.
Ditambahkannya, Penggunaan teknologi digital dan dunia pendidikan saat ini tidak dapat terpisahkan agar proses pembelajaran yang terjalin antara guru dan siswa dapat dilakukan dengan efektif tanpa mengurangi kualitas pengajaran yang didapatkan para siswa sebelum adanya pandemi. Menurut Untuk itu penguasaan kompetensi digital sangatlah penting dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis digital bagi guru. Berdasarkan uraian diatas, sebagai perguruan tinggi yang mempunyai visi yang berperan aktif dalam pengembangan teknologi, sains dan seni yang berbasis teknologi,
Saat ini jika dilihat dari indeks literasi digital di Indonesia pada tahun 2021 berdasarkan rentang umur terlihat bahwa masih rendahnya literasi digital khususnya pada generasi baby boomer serta gen x dan gen y yang sedikit diatas indeks literasi digital yang tinggi. Selain itu tingkat literasi digital di Jawa Barat adalah sebesar 3,47 masih di bawah tingkat rata-rata nasional yaitu sebesar 3,49.
Kondisi saat ini, permasalahan yang dihadapi oleh pendidik atau guru maupun tenaga penunjang di SMK YPPS Sumedang adalah kurangnya pengetahuan digital yang dapat menunjang pekerjaan seiring dengan peningkatan penggunaan alat digital di masa pandemi. Situasi ini memaksa setiap kalangan untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tersebut. Yang menjadi landasan pemilihan SMK YPPS pariwisata ini adalah didasarkan pada rendahnya literasi digital dikalangan guru serta belum adanya penerapan sistem digitaliasi yang terintegrasi dan membutuhkan dukungan dari pihak luar khususnya dalam aspek praktisi. Jika dilihat dari rentang umur guru-guru pada SMK YPPS Sumedang maka berada pada rentang umur atau generasi X dan Y. Terlihat pada grafik proporsi umur guru SMK YPPS dibawah ini, dimana jika dilihat dari indeks literasi digital berdasarkan umur maka berada pasa indeks literasi digital rendah.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara memberikan pre test, materi, diskusi, praktik dan evaluasi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Penyampaian materi dan pelatihan peningkatan kualitas pendidikan berbasis digital melalui peningkatan literasi keuangan digital, Literasi Keuangan Digital, Membangun Motivasi dan Pengembangan diri, Public Speaking, Manajemen Pemasaran Digital, E- Commerce. Sebelum kegiatan para peserta akan diberikan pre tes untuk melihat seberapa jauh kemampuan guru pada materi-materi yang akan disampaikan yang akan digunakan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan program. Melakukan role play serta mentoring pada masing-masing materi sehingga pada peserta dalam hal ini guru SMK YPPS Pariwisata Sumedang dapat melakukan praktek secara langsung.
Evaluasi akan dilakukan dengan cara melakukan post tes untuk membandingkan kemampuan masing-masing guru setelah dilakuan pemberian materi, roleplay ataupun mentoring untuk setiap materi. Di samping itu, akan dilakukan diskusi dengan Kepala Sekolah dan tim intinya untuk mengidentifikasi kemajuan peserta dan kekurangan dari program yang dijalankan pada setiap akhir sesi. Evaluasi akhir adalah dilakukan dengan penyebaran kuesioner tentang tanggapan peserta pada pelatihan yang telah dilakukan, disamping itu juga dilakukan diskusi dengan para guru SMK YPPS Pariwisata Sumedang terakit dengan efektifitas penyampaian dan kedalam topik yang telah di bahas.
Pelatihan ini diharapkan dapat menambah pembekalan kepada guru untuk menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia dengan kemampuan literasi digital yang baik. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kemampuan para guru yang berbasis digital yang akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan di SMK YPPS Pariwisata Sumedang dan didasarkan pada pengamatan, staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Komunikasi Bisnis dan Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, bermaksud memberikan kontribusi dalam hal pelatihan praktis khususnya peningkatan kompetensi guru berbasis digital. Untuk itu pelatihan praktis yang akan diberikan melalui beberapa materi sebagai berikut: Literasi Keuangan Digital, Membangun Motivasi dan Pengembangan diri, Public Speaking, Pemasaran Digital dan E-Commerce.
“Diharapkan dari pelatihan yang diberikan kepada guru-guru SMK YPPS Sumedang melalui materi tentang literasi keuangan, pemasaran digital dan e-commerce, pengembangan diri serta public speaking pada masa digital ini peserta memiliki pengetahuan lebih dibandingkan dengan sebelum dilakukannya pelatihan. Terbukti dengan hasil evaluasi yang dilakukan setelah pemberian materi hasil yang didapatkan masing-masing guru sangat baik. Hal ini disebabkan adanya proses diskusi maupun praktek secara langsung pada setiap materi yang diberikan. Selain itu melalui kuesioner yang disebar kepada para guru diketahui bahwa begitu pentingnya literasi keuangan untuk setiap keputusan investasi yang dilakukannya”, tutup Dr. Putri .