Inhil (Nadariau.com) – Diduga akibat mengkonsumsi permen lunak buatan China, sebanyak 18 orang pelajar di SDN 005 Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) keracunan permen tersebut.
Belasan pelajar tersebut dikabarkan mengalami keracunan dengan gejala sakit kepala, perut, dan kembung setelah mengkonsumsi Permen Lunak tersebut.
Kapolres Indragiri Hilir (Inhil), AKBP Norhayat Sahmad mengatakan, belasan anak SD tersebut mengalami keracunan permen yang dibelinya di kantin sekolah pada Selasa (13/09/2022) pagi, sekitar pukul 07.40 WIB.
“Iya benar. Ada siswa di SDN 005 Pungkat yang mengalami keracunan makanan,” kata Kapolres Inhil, AKBP Norhayat Sahmad, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (14/09/2022) pagi.
Kapolres mengatakan, makanan yang meracuni belasan pelajar SD tersebut Permen Lunak buatan China.
“Pelajar tersebut diduga keracunan dengan gejala sakit kepala, perut, dan kembung setelah mengkonsumsi makanan jenis permen merk Permen Lunak,” katanya.
Usai mendapat laporan keracunan, Kapolsek Gaung, Iptu H Simarmata langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat serta pihak BPOM untuk segera mengecek makanan yang dikonsumsi pelajar sampai mengalami keracunan tersebut.
“Saat ini kondisi pelajar SDN 005 telah pulih setelah diberi obat Paracetamol dan Antasida,” kata Kapolres.
Sampai berita ini dirilis, petugas Puskesmas Simpang Gaung masih melakukan observasi terhadap Permen Lunak yang membuat pelajar keracunan tersebut
Sementara itu, Kepala BPOM Pekanbaru, Yosef Setiawan dalam keterangan tertulisnya mengatakan, sebagai bentuk pengawasan post market BPOM melakukan pemeriksaan sarana, sampling dan pengujian produk yang telah mendapatkan izin edar.
Menurutnya, pelaku usaha, produsen, importir, distributor dan retail wajib mengimplementasikan cara produksi pangan olahan dan cara peredaran pangan olahan yang baik untuk jaminan mutu dan keamanan pada setiap tingkatan.
“Apabila berdasar pengawasan post market ditemukan ketidaksesuaian, maka dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Dalam kasus ini, BPOM Pekanbaru akan menurunkan tim ke Inhil untuk menelusuri peredaran Permen Lunak tersebut.
“Kami akan turunkan tim untuk telusur ke tingkat distributor, sembari menunggu hasil pengujiannya,” kata Yosef.(sony)