Mayat Yang Ditemukan di Perairan Rupat Utara, Ternyata Kurir Penjemput Narkoba

Foto : Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, di dampingi Dir Krimum serta Dir Narkoba memberikan keterangan perss, di halaman belakang Mapolda Riau

 

Pekanbaru (Nadariau.com) – Mayat yang ditemukan oleh nelayan di Perairan Beting Kapas, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, pada Sabtu (06/08/2022) lalu, ternyata seorang terduga kurir penjemput 30 kilogram sabu yang bernama Iwan (40) yang nekat menceburkan dirinya ke laut saat diringkus oleh petugas kepolisian.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, pada wartawan menjelaskan, bahwa sebelumnya pihak kepolisian dan petugas bea cukai tengah membuntuti dua orang pria yang diduga akan melakukan penjemputan sabu sebanyak 30 kilogram, yang diketahui masing-masing bernama Iwan dan RH, pada Rabu (03/08/2022) lalu.

Mengetahui tengah dibuntuti oleh petugas, lanjut Sunarto, para pelaku sempat membuang barang bukti tersebut ke laut dan pihak kepolisian hanya berhasil mengamankan 3,5 kilogram narkotika jenis sabu tersebut.

“Saat kedua pelaku diamankan ke kapal Bea Cukai, tersangka Iwan sempat mendorong salah satu petugas beacukai hingga terjatuh ke laut. Kemudian pelaku nekat loncat ke laut,” kata Sunarto, saat memberikan keterangan perss, Selasa (16/08/2022) di halaman belakang Mapolda Riau.

Akhirnya, petugas harus mencari barang bukti narkoba yang dicampakkan ke laut, serta pelaku yang ikut terjun. Namun setelah dua jam pencarian, barang bukti tersebut maupun tersangka Iwan pun tak kunjung ditemukan.

“Lantaran hari yang sudah gelap, pencarian pun dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya, hingga beberapa hari kemudian ditemukanlah mayat Iwan oleh seorang nelayan,” lanjutnya.

Saat itu nelayan bernama Mardianto menemukan mayat pria di laut dalam kondisi tengkurap, mengenakan kaos kuning dan celana jin. Ia langsung melaporkan hal tersebut ke pos Polair.

Petugas pun membawa mayat tersebut ke Puskesmas Tanjung Medang untuk proses pemeriksaan. Dari hasil visum petugas Puskesmas, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun hal mencurigakan dari tubuh korban.

Dari hasil informasi yang beredar diketahuilah identitas mayat tersebut dan memberitahu istri korban. Saat dicek ke puskesmas ternyata betul itu suaminya dan dikuburkan di daerah Rupat.

Namun pihak istri korban mendapatkan informasi bahwa beberapa hari sebelum meninggal, diketahui Iwan tampak bertemu di laut bersama tersangka RH. Atas informasi tersebut istri korban ingin mayat suaminya diautopsi ulang.

Dari hasil autopsi mayat di RSUD Dumai, ahli forensik menyebutkan tak ada tanda kekerasan dari jaringan lunak maupun jaringan keras korban. Ditemukan pula pasir dan lumpur hitam di batang tenggorokan serta lambung.

“Dengan hasil autopsi ini, pihak forensik menyatakan penyebab kematian korban adalah tenggelam,” katanya.

Sementara, saat ini pelaku RH telah diamankan di Mapolda Riau untuk proses pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut.(sony)