Senin, Desember 15, 2025
BerandaHeadlineSiswarini Bersyukur Kenal BPJS Kesehatan Saat Hadiri Wirid Desa

Siswarini Bersyukur Kenal BPJS Kesehatan Saat Hadiri Wirid Desa

Pekanbaru (Nadariau.com) – Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini tentunya merupakan bentuk kepedulian Pemerintah dalam menjamin kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Manfaat dari program ini telah dirasakan oleh Siswarini (57), seorang ibu rumah tangga yang mengalami daging tumbuh di bagian kakinya. Semua orang bisa saja memiliki daging tumbuh.

Namun pada umumnya daging tumbuh terjadi pada orang dewasa, lanjut usia (lansia), dan juga orang yang mengalami obesitas atau diabetes. Pertumbuhan kulit jinak ini sering muncul setelah usia pertengahan.

Ia menceritakan awal mulanya ia mengenal BPJS Kesehatan yaitu pada saat kegiatan wirid di desanya. Di sana pihak BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi tentang Program JKN-KIS yang saat itu sudah berjalan tiga tahun.

Pada saat sosialisasi itu juga sempat disinggung tentang beberapa penyakit yang dapat ditanggung dan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Dan salah satunya penyakit yang dapat ditanggung adalah penyakit yang sedang dialami oleh Siswarini ini.

“Karena sangat membutuhkan bantuan dalam biaya pengobatannya, saya dan keluarga tak berpikir lagi dan langsung memutuskan untuk mendaftar menjadi Peserta JKN-KIS,” kenangnya.

“Setelah terdaftar menjadi peserta, saya pun segera konsul ke FKTP agar dapat ditindak lanjuti, karena daging tumbuh yang berada di betis saya semakin membesar,” Siswarini melanjutkan.

Oleh dokter daging yang tumbuh itu dikatakan merupakan tumor jinak, namun disebabkan rasa sakit yang acapkali dirasakan oleh Siswarini, akhirmya ia pun dirujuk untuk dilakukan operasi.

Tak ada biaya yang ia keluarkan. Siswarini juga mengatakan bahwa saat mengurus berkas-berkas sebelum operasi sangatlah mudah karena ia betul-betul cekatan mengikuti setiap prosedur.

“Pelayanan yang saya dapatkan juga sangat baik dan sesuai dengan yang saya butuhkan, tidak merasa dibedakan dengan pasien lainnya,” ungkapnya.

Pasca operasi pun Siswarini masih menerima pelayanan yang baik. Ia masih harus kontrol rutin selama 2 minggu setelah operasi. Ia merasa begitu beruntung bisa hadir saat wirid dulu dimana ia bisa mengenal BPJS Kesehatan.

“Menurut saya semua masyarakat Indonesia sangat perlu untuk terdaftar menjadi peserta program pemerintah ini. Karena keuangan tidak selalu ada, namun penyakit itu bisa datang tiba-tiba. Jika tidak ada BPJS Kesehatan tentunya kita masih akan memikirkan biaya berobat yang tidak terukur itu,” tutupnya. (alin)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer