AMPEK Gelar Aksi Penjemputan Kepulangan Rombongan Dinkes Kampar Yang Berlibur ke Bali Di SSK II Pekanbaru

Aliansi masyarakat peduli kampar di SSK Pekanbaru

Kampar (Nadariau.com) – Aliansi masyarakat peduli kampar (AMPEK) melakukan aksi penjemputan atas kepulangan rombongan Dinkes Kampar yang berlibur ke Bali.

Aksi tersebut digelar dengan cara membawa karton yang bertuliskan “Welcome back Dinkes Kampar dan rombongan”, “Liburan jangan pakai uang saya saya !!! (Rakyat)” di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Kota Pekanbaru.

Di saat negara lagi bertungkus lumus bagaiamana menyelamatkan seluruh rakyat dari ancaman bahaya pandemi COVID-19, namun pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau justru pergi pelesiran ke Pulau Dewata Bali. Kebijakan Dinkes Kampar itu dinilai tidak mencerminkan sebagai pamong masyarakat yang mengayomi rakyat.

Bahkan cenderung dinilai tidak berperikamemanusian di tengah-tegah masyarakat dibelit kemiskinan terancam maut merenggut nyawa mereka oleh virus COVID-19 justru para pegawai Dinkes Kampar foya-foya pelesiran ke Pulau Bali.

Ketua Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar (HMOK), Nurul Hadi kepada wartawan, Minggu (13/12/2020), mereka melakukan protes sewaktu aksi penjemputan di Bandara Sutan Syarif Kasim II Pekanbaru. Saat itu terang Hadi, jadwalnya para pegawai Dinkes Kampar tiba di Pekanbaru usai melakukan “pelesiran” dari Bali.

“Semoga uang rakyat yang dihamburkan ke Bali bisa dipertanggungjawabkan, bagaimana kami bisa percaya dengan wabah Covid-19 ini ada, sedangkan punggawanya bebas keluar kemana-mana, atau jangan-jangan Kadiskes dinyatakan positif Covid-19 kemarin hanya rekayasa saja?. Agar dana covid terus turun ke Kampar? ” kritik Nurul Hadi.

Dikatakan Hadi, keberangkatan ke Bali tersebut bukan hanya pegawai Dinkes Kampar saja, melainkan juga Kepala Puskesmas (Kapus) dan pegawai lainnya se Kabupaten Kampar.

“Sekda selaku ayah dari PNS Kabupaten Kampar, Bupati sebagai orang nomor satu di Kampar cuma diam membisu seperti mendiamkan aksi-aksi gila tersebut” kecam Hadi.

Dimana diungkapkan Hadi berdasarkan data yang mereka miliki, keberangkatan ke Bali tersebut, Pemkab Kampar menghabiskan anggaran sekitar Rp,18 juta per orang untuk keberangkatan sebanyak 81 orang.
Para pegawai Pemkab Kampar itu terang Hadi berangkat ke Bali pada Rabu (9/12/2020) dan pulang pada hari ini Minggu (13/12/2020)

“Kami menunggu hasil dari pelatihan Dinkes Kampar yang di Bali. Apakah ada dampak bagi masyarakat Kampar. Jangan hanya menghabiskan anggaran tetapi tidak ada hasilnya yang didapat oleh masyarakat Kampar ” kata Octeza Ketua IPMK Pekanbaru.

Selain itu, DPRD Kabupaten Kampar kata Octeza harus segera mengambil sikap dengan aksi plesiran para pegawai Dinkes Kampar tersebut. “Jangan tidur, bangun ! negeri ini sedang di rong-rong! “tegas dia.

Sementara itu, nadariau.com masih mencoba menghubungi Dedi Sambudi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar untuk dikonfirmasi terkait tuntutan mahasiswa tersebut tak memberikan jawaban. (**)