Pekanbaru (Nadariau.com) – Wilayah kerja Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru mencakup Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Rokan Hulu.
Sejak beroperasi pada 1 Januari 2014 hingga Agustus 2020, sudah ada 842.592 jiwa atau sebesar 87,79 persen dari 959.830 jiwa penduduk di Kota Pekanbaru yang sudah terdaftar sebagai Peserta BPJS Kesehatan.
Dari segmentasi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) menyumbang 22,18 persen, Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) ada 36,44 persen dan ada sekitar 29,17 persen peserta yang berasal dari segmentasi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) atau yang biasa disebut Peserta Mandiri.
Generasi Millennial adalah yang paling banyak aktif dan berperan aktif dalam kelompok-kelompok komunitas. Segmentasi kepesertaan mereka beragam dan didominasi oleh Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dan Peserta Mandiri.
Namun masih banyak dari generasi ini yang belum kenal dengan BPJS Kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)-nya.
Indonesia sudah masuk ke dalam fenomena bonus demografi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk produktif yang mana didominasi oleh Generasi Millennial. Potensi ini juga disinyalir mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bisnis rintisan (start-up) banyak bermunculan.
Nah, Negara ingin potensi-potensi ini tetap produktif dan terjamin kebutuhan kesehatan dasarnya sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
“Oleh karena itu, selain bermaksud untuk memberikan sosialisasi dan edukasi Program JKN-KIS kepada beberapa komunitas yang kami undang hari ini, ke depan diharapkan bisa bermitra dan berkolaborasi bersama komunitas-komunitas di daerah untuk dapat memberikan edukasi dan awareness kepada masyarakat,” ungkap Ade Candra, Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru di acara Audiensi Komunitas Jilid 2 pada Jumat (18/09).
Eko, perwakilan dari Pondok Belantara Riau, senada dengan Ade. Menurutnya lagi, masih banyak teman-teman komunitas yang tidak begitu kenal dengan BPJS Kesehatan.
“Sangat perlu untuk dilanjutkan, karena pada masa sekarang ini masih sangat banyak dari masyarakat khususnya para pemuda, Generasi Millenial yang masih menganggap enteng kesehatannya. Ujung-ujungnya jadi merasa Negara tidak hadir saat kita sakit,” ujarnya.
Namun ternyata banyak hal menarik, salah satunya banyak kemudahan dan akses pelayanan yang bisa digunakan melalui aplikasi Mobile JKN. Mobile JKN adalah aplikasi mobile BPJS Kesehatan yang berbasis Android dan iOS yang dapat diunduh pada perangkat gadget seperti handphone dan lainnya.
Selain itu, Eko sangat menantikan kolaborasi yang ditawarkan Ade. Menurutnya ini bisa menjadi wadah dan langkah awal untuk menjangkau komunitas lain dalam sosialisasi dan edukasi Program JKN-KIS.
Pondok Belantara Riau yang notabene berkomunal dengan Generasi Millennial, merasa tergerak untuk mengajak masyarakat, khususnya Generasi Millennial untuk lebih peduli dengan kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.
“Nah, di sini kita hadir dan siap bergerak, bersinergi dan berenergi secara bergotong royong bersama BPJS Kesehatan dalam ragam program untuk mensosialisasikan program yang diselenggarakan oleh Negara ini,” ungkap Eko. (ind)


