[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Karena sejak proses penangkapan sampai sekarang, Bonita tidak pernah risih atau berusaha melarikan diri.
Perilaku Bonita sudah seperti harimau jinak. Ia makan bermain dan tidur. Padahal orang ramai melihat dirinya dalam kurungan besi.
“Melihat perilaku Bonita sangat berbeda dengan harimau lain. Oleh sebab itu, kita akan melakukan observasi,” kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo, Sabtu (21/04/2018).
Observasi ini akan dilakukan secara menyeluruh terhadap Bonita. Obsevasi akan dimulai dari pengambilan sampel darah, menganalisis psikologis Bonita dan lain-lain.
Sebab perilaku Bonita dianggab sudah menyimpang. Dimana harimau lain berusaha kabur saat melihat manusia, tetapi Bonita malah mendekat ketika melihat manusia.
Untuk itu, pengecekan darah perlu dilakukan untuk diteliti apakah Bonita terserang virus atau tidak.
Psikologisnya juga perlu dianalisis mengapa Bonita merasa nyaman berdekatan dengan manusia.
“Observasi akan dilakukan oleh tTim ahli dari pusat rehabilitasi yang ada di Kabupaten Dharmasraya di Sumbar. Kita harus menurunkan tim ahli untuk mengecek Bonita,” sebut Hutomo. (wid)