[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Rohul (Nadariau.com) – Seorang bocah penderita penyakit Tumor Hati atau Tumor Exsapagus serta pembuluh darah di Rokan Hulu (Rohul) membutuhkan uluran tangan donator.
Saat ini bocah bernama Arazaqul, berusia 12 tahun warga Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tersebut sudah lima tahun menderita akibat penyakit langka tersebut.
Arazaqul yang masih duduk di kelas V di SDN 023 Simpang Badak, Tambusai Utara ini butuh dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk dapat menyebuhkan penyakit yang diakui tim dokter di RSCM Jakarta merupakan penyakit langka.
Karena baru ada satu kasus di Indonesia dan dua kasus di Dunia yang dialami anak 13 tahun warga Negara Jerman dan termasuk Arazaqul.
Mariatun (44), ibunda dari Arazaqul saat ditemui di kediamannya menyebutkan sejak dioperasi tahun 2013 lalu putranya kini tidak lagi mengkonsumsi nasi, air dan makanan lainnya. Bahkan, mulutnya juga tidak bisa digunakan untuk makan dan minum, namun kini setiap harinya Arazaqul hanya mengkonsumsi susu khusus merk Esnsure
Bahkan yang sangat memprihatinkan, susu bubuk yang dikonsumsi Arazaqul, harus menggunakan alat bantu suntik dan selang khusus, kemuian dimasukan melalui pek yang dipasang tim dokter di lambungnya.
“Setiap enam bulan sekali, alat pek dan disken serta alat bantu konsumsi makanan diganti tim dokter RSCM Jakarta. Setiap 800 gram susu per kalengnya, untuk kebutuhan dua hari. Susu tersebut harganya Rp290 ribu hingga Rp 300 ribu per kalengnya, dan hanya dijual di apotik serta swalayan,” kata Mariatun, Minggu (01/04/2018).
Anaknya juga tidak mengkonsumi makanan dan air selain susu khusus, yang dimasukan melalui pek khsusus yang sudah dipasang tim dokter. Bila dimakan atau minum melalui mulut, maka akan muntah-muntah, semua itu karena faktor penyakit yang diderita Arazaqul,” jelas Mariatun dengan meneteskan air mata.
Mariatun juga mengatakan, kondisi anaknya sudah memburuk. Karena saat ini tumor sudah mengerogoti setengah dari hati anaknya. Hanya saja, itu tidak dirasakan anaknya dan setiap harinya bersekolah dan bermain seperti anak normal saja.
“Makannya harus diasup melalui suntik dan selang ke pek di dekat lambungnya. Namun, menurut pihak dokter anak saya bisa sembuh seperti anak lainnya, namun biayanya mencapai Rp1,5 miliar, dimana hati anak saya nantinya dicangkok sedangkan kerongkongan hingga usus dan ke lambung dioperasi secara total,”
“Saya akan terus memperjuangkan anaknya, agar dirinya bisa kembali normal seperti anak lainnya. Namun alhamdulilah, ada bantuan Dinas Kesehatan Rohul 30 kaleng susu sebulannya. Termasuk dari Pemkab Rohul, juga BAZNAS Rohul untuk biaya anak Rp 600 ribu per bulannya,” sebut Mariatun.
Arazaqul sendiri kata Mariatun, sudah dilakukan 5 kali operasi. Kemudian, setiap mengganti pek dan alat untuk memasukan susu lewat pek dananya mencapai Rp 30,400 juta enam bulan sekali ke RSCM Jakarta dan itu didanai BPJS dan dibantu Pemkab Rp 10 juta.
“Hanya saja, bila anak saya normal kembali maka butuh dana untuk cangkok hati dan operasi tenggorokan hingga ke lambung sekitar Rp 1, 5 miliar, darimana saya dapatkan. Sementara saya hanya penjual goreng dan suami bekerja serabutan. Semua saya serahkan ke Allah SWT,” ujar Mariatun. (tra)