[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Pekanbaru (Nadariau.com) – Prosesi ruwatan wayang kulit di hari Sabtu tanggal 10 Februari 2018, ramai di kunjungi masyarakat terlebih di malam hari di Taman Wisata Alam Mayang Pekanbru.
Sambutan Ketua PKNS yang diwakili Sekretaris PKNS Riyono Gede Trisoko merasa menyentuh mengulas tentang permohonan maaf terhadap kepanitian Jamujari yang gagal mendatangkan dalang kondang Ky Entus malam itu.
Baca : Presiden RI dan HB Rencananya Hadiri Ruwatan Masyarakat Riau Keturunan Jawa
“Peristiwa seperti ini adalah sebuah spritual. Artinya kita harus memaafkan Jamujari mereka menggantung asah dan telah memikirkan kepentingan kesuksesan acara ini,” jelas Riyono.
Ruwatan yang berasal dari kata rawat kehidupan dan kebudayan hanya dapat di lakukan oleh niat yang tulus dan ikhlas. Seperti melalui peristiwa wayang pada malam ini
Riyono menegaskan bahwa, dengan proses ruwatan sore tadi maka betarakala sebagai simbol angkara murka sudah dibungkus dengan kain putih.