[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
“Alhamdulillah, sekitar lebih kurang 1000 jemaah yang ada diwilayah lingkungan Tenayaan Raya maupun sekitarnya memadati masjid untuk mengikuti rangkaian ibadah sunat solat khusuf atau gerhana bulan,” katanya Rabu (31/01/2018) malam.
Terkait khubah yang disampaikan khotib, bahwa peristiwa terjadinya gerhana bulan, bertepatan meninggalnya putra kesayangan Nabi Muhammad SAW yang bernama Ibrahim.
Baca :Â Â Â Gerhana Bulan 31 Januari Ada Kaitan dengan Mistik
Saat itu, Ibrahin sedang panas tinggi dan salah satu sahabat Rasullah mengajak pulang untuk melihat anak-Nya.
Sesampai dirumah, Rasullah langsung memeluk Ibrahim dengan kondisi Panas tinggi
Dalam pelukkan Rasullah berkata, “wahai anak-Ku, jika panah ini cukup tinggi, namun jika Allah SWT berkehendak memanggil mu, walaupun ayah seorang utusan Allah, maka tidak bisa berkata apapun”.
Setalah Rasullah berkata demikian, maka Ibrahimpun meninggal dunia dan disitulah fenomena terjadinya gerhana bulan.
Namun Rasullah meyarankan kepada sahabat, bahwa semua ini tidak ada kaitan dengan meninggalnya Ibrahim dan Rasullah menyeruhkan untuk melakukan solat sunat dan memperbayak zikir, berdoa dan bersedekah.
Fenomena gerhana bulan, sesuai perhitungan waktu dan tanggal Hijiriah, terjadi 50 tahun sekali dan apa bila manusia melakukan ibadah sunat solat Khusuf, berzikir, berdoa dan bersedekah termasuk golongan orang beruntung. (mkl)


