[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Sementara warga yang akan mempertahankan perkebunan ini ada sekitar 1500 orang. Mereka adalah warga Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rohul.
Diakui, biasanya ada yang mati bila ada kejadian di Desa Kabun ini. Ia tidak takut, karena yang dipertahankan adalah tanah dan perkebunan sawit anak kemenakan mereka.
“Sekarang ribuan masyarakat sedang siap siaga di lapangan di perkebunan sawit untuk menghadang tim eksekusi PN Bangkinang Kabupaten Kampar, yang akan mengeksekusi kebun sawit PTPN V dan perkebunan KUD Bumi Asih seluas 2.283,62 hektare,” kata Burhan Dt Bendahara kepada awak media, Rabu (31/01/2018).
Baca : Minggu Depan Kepengurusan KONI Riau Periode 2018-2022 Dilantik
Burhan menjelaskan, ia adalah Datuk Bendahara keturunan ke 19. Dulu kawasan itu perkebunan karet dan membayar pajak ke Kerajaan Siak di zaman sebelum kemerdekaan.
Karena ingin anak kemenakan sejahtera di masa datang, maka didapatkanlah bapak angkat PTPN V untuk membangun kebun sawit pola KKPA tahun 2001 dan penanaman 2003.
Maka sekarang perkebunan pola KKPA itu sudah membuahkan hasil. Tetapi malah disengketakan dan akan dieksekusi oleh PN Bangkinang, Akibat disengketakan dan dimenangkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM Riau Madani).
Sementara anak kemanakanya ada sekitar 400 orang, belum dihitung keluarga mereka. Kalau dieksekusi kebun KKPA itu, sudah tentu masyarakat tempatan trersebut tidak akan rela.
“Maka kami tegaskan, kami siap melawan sampai kapanpun dan kepada siapapun untuk mempertahankan kebun kami,” tegas Datuk Bendahara.