Jumat, Oktober 4, 2024
BerandaRegionalInhilBupati Inhil Sebut Pemilik Pulau Sambu Sebagai Tokoh Pengembang Perkelapaan

Bupati Inhil Sebut Pemilik Pulau Sambu Sebagai Tokoh Pengembang Perkelapaan

Inhil (Nadariau.com) – Pada perayaan Sambu Group 50 Years Anniversary, Bupati Indragiri Hilir HM Wardan menyatakan bahwa Mr Tay Juhana yang merupakan pendiri sekaligus perintis Sambu Group sebagai tokoh pengembang kelapa di Kabupaten Inhil.

Bukan tanpa alasan, Bupati mendapuk ‘gelar’ tersebut sebagai rasa hormat dan bangganya terhadap sosok yang telah berhasil merintis dan mempertahankan perusahaan pengelolaan berbasis kelapa, Sambu Group di Inhil selama 50 tahun.

“Jarang sekali ada perusahaan yang mampu eksis hingga usia 50 tahun. Namun, Sambu Group menjadi salah satu perusahaan yang mampu. Sambu sudah dapat menampung belasan ribu pekerja, terdapat ribuan masyarakat Inhil bekerja di Sambu Group saat ini,” pungkas Bupati, Jumat 8 Desember 2017.

Dalam momen bahagia ini, Bupati mengucapkan ungkapan terima kasih kepada Sambu Group yang telah mampu meningkatkan produktifitas kebun kelapa masyarakat.

Menurutnya, dengan hamparan perkebunan kelapa seluas 432 ribu hektare dan 70 persen masyarakat yang bergantung dengan perkebunan kelapa, maka upaya meningkatkan produktifitas yang dilakukan oleh Sambu Group memiliki peran yang krusial dalam kesejahteraan masyarakat yang berprofesi sebagai pekebun kelapa.

Hadir mendampingi Bupati Inhil pada perayaan ini, Ketua TP PKK Kabupaten Inhil, Hj Zulaikhah Wardan, sejumlah anggota Forkopimda Inhil dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Kabupaten Inhil.

Perayaan HUT Sambu Group Ke-50 berlangsung sangat meriah dengan diisi oleh
Perusahaan Pengolahan Berbasis Kelapa Terbesar Dunia

Sebelumnya, dalam iven peringatan Hari Ulang Tahun Sambu Group Ke-50 tahun, Tay Ciaying salah seorang anak dari pemilik sekaligus perintis Sambu Group, Mr Tay Juhana menyatakan, usaha yang dibangun Sang Ayah dengan penuh rintangan sejak tahun 1967, telah membuat Sambu Group menjadi satu yang terbesar dari sekian banyak perusahaan pengolahan berbasis kelapa.

Tay Ciaying yang menjadi Head of Event Committee dalam peringatan HUT Ke-50 Sambu Group mengatakan, kekokohan yang terbangun karena banyaknya rintangan yang telah dihadapi membuat Sambu Group dapat bertahan selama 5 dasawarsa dalam kerasnya persaingan dunia bisnis Internasional.

“Usaha berbasis kelapa ini dirintis oleh ayah saya Tay Juhana bersama almarhum kakek saya sejak 50 tahun yang lalu, perjalanan panjang penuh rintangan mereka hadapi sehingga kini Sambu Group tetap konsisten dalam bisnisnya,” pungkas Tay Ciaying, Kateman, Selasa (5/12/2017) sore.

Di usia yang ke-50 tahun, dikatakan Tay Ciaying, menjadi sebuah lembaran baru bagi perjalanan bisnis kelapa Sambu Group yang patut diperingati, melihat berbagai macam bentuk rintangan yang telah dilalui.

Rintangan tersebut, dikatakan Tay Ciaying, telah dimulai sejak tahun 1970, dimana kala itu terjadi reformasi politik di Indonesia. Pada medio 1980 – an, Indonesia kembali diguncang dengan revolusi industri. Gelombang reformasi di medio 1990 hingga memasuki era milenium juga turut mengisi catatan panjang hambatan yang dihadapi.

“Usaha ini akan menjadi ‘pohon yang rindang sebagai tempat berteduh bagi banyak orang dibawahnya’. Ayah kami berpesan, (memyumbang, red) sumbang kepada masyarakat, kalau tidak bisa sumbang, jangan jadi beban masyarakat. Filosopi ini yang terus kami pertahankan,” ungkap Tay Ciaying. (adv/diskominfo/mad)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer